PSM, StartNews – Tim gabungan mereka-ulang atau rekonstruksi aktivasi sumur V-01 PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Sabtu dan Minggu (24-25/2/2024).
Tim gabungan terdiri dari jajaran Polres Madina, Gegana KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif), Laboratorium Forensik Polda Sumut, dan Direktorat EBTKE Kementerian ESDM RI.
Reka-ulang yang dilakukan tim di bawah koordinasi Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh ini sebagai bagian dari penyelidikan terhadap dugaan bau menyengat di Desa Sibanggor Julu pada saat kegiatan aktivasi sumur V-01.
Reka-ulang itu juga disaksikan Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP Ali Sahid beserta jajarannya.
Dari EBTKE dihadiri oleh Sahat Simangunsong selaku Kepala Subdit Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL). Dari tim Gegana dipimpin Kompol Octolaras, dan Tim Laboratorium Forensik dipimpin Kompol Rafless.
Melalui keterangan pers pada Senin (26/2/2024), Ali Sahid menjelaskan, kegiatan itu dilakukan untuk mendapatkan data dengan simulasi sesuai pelaksanaan aktivasi sumur V-01 dengan tim pelaksana aktivasi, peralatan dan prosedur yang sama pada saat kegiatan hari Kamis, 22 Februari 2024.
Reka-ulang pertama pada tanggal 24 Februari 2024 dilakukan selama 54 menit, dimulai pukul 17.41 hingga 18.35 WIB. Reka-ulang kedua pada tanggal 25 Februari 2024 dilakukan selama 6 jam 15 menit, dimulai pukul 12.23 hingga 18.38 WIB.
“Kedua kegiatan reka-ulang berlangsung dengan aman dan selamat. Hasil pemeriksaan data, prosedur, peralatan, fasilitas aktivasi sumur serta pelaksanaan reka-ulang berlangsung dengan baik dan seluruh alat deteksi H2S menunjukkan nilai nol (0) ppm mengindikasikan tidak adanya paparan gas H2S yang terdeteksi di lokasi sumur pad V, perimeter aman 300 meter dan sekitar wilayah Desa Sibanggor Julu,” jelas Ali Sahid.
Terkait adanya berita kebocoran gas, PT SMGP menegaskan bahwa tidak ada kebocoran gas di jalur pipa milik PT SMGP, karena sumur V-01 saat ini masih dalam tahap aktivasi sumur dan belum terhubung dengan jalur pipa.
“Kegiatan aktivasi sumur dilakukan di area lokasi sumur (jarak terdekat dari sumur ke desa 700 meter) dengan mengalirkan gas yang dinetralisir menggunakan Abatement System (sistem penetralisir gas H2S) dan hasilnya dimonitor melalui detektor H2S,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pada Kamis (22/2/2024) malam, warga Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RSU Permata Madina karena dikabarkan terpapar H2S. Ada 105 orang yang dibawa ke rumah sakit. Sehari setelah mendapat penanganan medis, 105 warga tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing.
Reporter: Fadli Mustafid