Sumedang, StartNews – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution dan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution berbagi kesan dan pengalaman usai mengikuti kegiatan retreat kepala daerah gelombang kedua di Kampus Isntitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, yang berakhir pada Jumat (27/6/2025).
Usai retreat ditutup oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, Saipullah menyampaikan apresiasi atas kesempatan mengikuti retreat selama lima hari. Dia menilai hal ini luar biasa dan bermanfaat, khususnya sebagai kepala daerah.
“Ini adalah sesuatu yang luar biasa dan sangat baik bagi kami sebagai kepala daerah. Dalam lima hari ini, kami dibekali banyak hal, mulai dari kegiatan fisik hingga penguatan ilmu pengetahuan,” kata Saipullah.
Para peserta, kata Saipulah, mendapat materi terkait pemerintahan, strategi manajemen, serta kesempatan berdiskusi langsung dengan para petinggi negeri, mulai menteri, penegak hukum, dan tokoh agama.
“Kami bisa berinteraksi dengan para petinggi negeri ini. Ada menteri, penegak hukum, dan tokoh-tokoh agama. Juga sesama bupati dan wakil bupati, sehingga menambah jaringan kami,” terangnya.
Saipulah mengatakan dalam retreat ini ada juga kepala daerah yang sudah menjabat dua periode, sehingga bisa belajar dan menambah ilmu.
“Artinya sangat lengkap yang didapatkan dalam retreat ini. Mudah-mudahan ini jadi bekal yang cukup untuk membawa Madina menuju Madina maju Madina madani,” katanya.
Selain itu, Saipullah juga mengaku bangga karena mendapatkan penghargaan pin kehormatan sebagai warga Praja IPDN.
“Yang paling membanggakan, kami disematkan pin kehormatan sebagai warga Peraja IPDN. Tidak mudah masuk ke sini. Kami sebagai alumni tentu merasa sangat berterima kasih,” ujarnya.
Terkait program yang akan dibawa ke Madina, Saipullah menyebut banyak, mulai dari sekolah rakyat hingga pembangunan tiga juta rumah.
“Banyak program yang akan kami bawa ke Madina. Mulai dari ketahanan pangan, Koperasi Merah Putih, makanan bergizi gratis, sekolah rakyat, hingga pembangunan tiga juta rumah,” sebutnya.
Sementara Atika Azmi Utammi mengungkapkan pelaksanaan retreat kepala daerah selama lima hari memberikan manfaat, terutama dalam hal komunikasi.
“Tentu kesempatan ini, dengan kehadiran banyak menteri yang merupakan petinggi di negeri ini, sangat berarti. Ini menghemat waktu kita untuk tidak bolak-balik ke kementerian,” kata Atika.
Melalui kegiatan ini, kata Atika, para kepala daerah mendapat akses langsung ke pengambil keputusan di tingkat pusat, sehingga proses koordinasinya bisa lebih cepat.
“Koordinasinya bisa lebih cepat. Kesempatan ini kami pastikan dimanfaatkan untuk menjaga komunikasi ke atas tetap berjalan,” terangnya.
Dengan akses yang lebih lancar ke pusat, Atika menyebutkan bahwa kepala daerah kini bisa lebih fokus bekerja di daerah masing-masing.
“Kita bisa fokus cek ke lapangan, memastikan administrasi sesuai. Mudah-mudahan retreat ini betul-betul memberi ruang bagi kami untuk bergaul dan membangun jaringan dengan para petinggi negeri,” ujarnya.
Reporter: Fadli Mustafid