Padangsidimpuan, StartNews – Maraknya informasi yang beredar tentang pejabat dan mantan pejabat pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ditangkap usai operasi senyap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kota Medan, dipastikan tidak benar alias hoaks.
“Alhamdulillah hari ini masih menjalani kegiatan sehari-hari, termasuk bersama keluarga,” sebut Ketua DPRD Tapsel Rahmat Nasution dan mantan Bupati Tapsel Syahrul M. Pasaribu secara terpisah kepada Wartawan pada Jumat (27/6/2025) malam.
Rahmat Nasution (RN) dan Syahrul Pasaribu (SP) diterpa hoaks. Kedua politisi Partai Golkar ini diisukan telah ditangkap KPK bersama dengan AP alias K, pimpinan PT Dalihan Natolu Group (DNG) yang kantornya di Padangsidimpuan telah disegel KPK.
Beberapa informasi yang meluas menegaskan RN dan SP terjaring operasi senyap KPK di Medan. “Biar sajalah. Toh, hari ini saya bangun tidur dengan sehat dan segar di kamar dan tempat tidur yang biasa. Hari ini, kopi sajian istri rasanya nikmat sekali,” kata Ketua DPRD Tapsel Rahmat Nasution.
Dia tak ambil pusing dengan gonjang-ganjing hoaks tersebut, karena akan terbantahkan dan hilang sendiri.
“Untuk apa klarifikasi atau bantah sana sini. Saya masih di sini, dan jika ingin ngopi, saya tunggu di tempat biasa,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan mantan Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu. Dia mengakui telah banyak sahabat dan saudara yang mengonfirmasi kebenaran informaai operasi senyap lembaga anti rasuah di Medan.
“Saya mau tanya. Jika seseorang terjaring KPK, apa boleh mengangkat telepon? Setahu saya tidak boleh. Tetapi saat ini dan tadi, saya masih menjawab banyak panggilan telepon,” sebut Syahrul yang sedang berada di tengah masyarakat Tapsel.
Kepada seluruh masyarakat, bupati Tapsel dua periode itu berpesan agar sebelum meyakini sebuah informasi, sebaiknya lebih dulu melakukan konfirmasi atau koreksi kebenarannya. “Jangan termakan isu hoaks,” katanya.
Reporter: Lily Lubis