Medan, StartNews – Manajemen PSMS Medan memperkenalkan jersey baru yang akan digunakan pada liga dua yang dimulai 30 Agustus 2022. Launching jersey ini diadakan di Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Rabu (24/8/2022).
Ada tiga jenis jersey, yakni warna hijau, hitam, dan putih. Tampak nama tiga sponsor Bank Sumut, PDAM Tirtanadi, dan Inalum pada jersey yang diproduksi Adhoc Apparel itu.
Selain jersey, juga dikenalkan susunan pemain, pelatih, dan manajemen PSMS. Adapun nama pemain, di antaranya Ikhwan Tuharea, Dodi Irawan, Andri Muliadi, Andre Oki Sitepu, Yoseph Ostatika Malau, Joko Susilo, Mohammad Krisna Sektiawan, Hari Habrian, Abdul Rohim, Adixi Lenzivio, Hasbi Ilyasa, Muhammad Fardan Azmin Harahap, Martua Sandeno Sidabutar, Richard Turnip, dan lainnya
Susunan pelatih, di antaranya I Putu Gede sebagai pelatih kepala, Rudi Hariandoko sebagai asisten pelatih, Legimin Raharjo sebagai asisten pelatih, dan lainnya. Manajer Muliadi Simatupang dan Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia Arifuddin Maulana Basri.
Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia Arifuddin Maulana Basri mengatakan jajaran manajemen dan official tidak bisa berjalan sendiri. Dia mengharapkan dukungan dan doa seluruh masyarakat agar semua berjalan lancar.
“Semoga dapat mengembalikan tim ini kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia, yaitu liga satu,” kata Arifuddin.
Sementara Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi yang hadir pada acara itu berharap tiga klub asal Sumut yang akan berlaga di liga dua berhasil masuk ke kasta tertinggi liga sepakbola di Indonesia. Tiga klub tersebut adalah PSMS Medan, PSDS Deliserdang, dan Karo United.
“Mari kita doakan sama-sama kebanggan kita ini. Kita berdoa dari tiga yang ikut serta, bisa seluruhnya menuju liga satu, ” kata Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi bersyukur ada tiga klub yang akan berlaga di liga dua. Seluruhnya adalah rakyat Sumut, kebanggaan masyarakat Sumut. “Kita alhamdulillah, untuk liga dua tahun ini ada PSMS Medan, PSDS Deliserdang, Karo United. Kita berbangga ada tiga di liga dua, tidak ada masalah dan ini tiga-tiganya adalah rakyat Sumut,” ujarnya.
Selain itu, Edy juga menyampaikan optimismenya terhadap PSMS Medan. Dengan susunan pemain, pelatih dan manajer saat ini, PSMS Medan akan lolos liga satu. “Saya percaya kepada coach (pelatih) dengan jajarannya,” kata Edy, yang juga Komisaris PT Kinantan Medan Indonesia itu.
Tidak hanya itu, Edy menyebut PSMS sebagai heritage Sumut. Klub yang lahir sejak 1950 ini memiliki nilai sejarah yang cukup panjang. PSMS dipandang sebagai klub sepakbola teratas di Indonesia sejak dulu.
“Jadi, PSMS itu adalah heritage. PSMS itu lahir 5 tahun setelah kemerdekaan dan telah membuat harum nama sepakbola di nasional hingga Asia, ” ujarnya.
Edy berharap PSMS dapat terus menanjak, sehingga dapat mengharumkan Sumut. “Saya berharap kalian tak boleh lagi turun. Kalian harus berusaha untuk terus menjaga skuad ini,” ujarnya.
Menurut dia, membesarkan PSMS adalah implementasi cintanya kepada Sumut. “Hanya orang-orang yang tidak bermartabat yang menginginkan PSMS ini hancur,” katanya.
Reporter: Rls