Medan, StartNews – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA, Agus Tripriyono mengatakan semua pihak harus berpartisipasi dalam upaya pemenuhan hak anak serta melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi.
“Dengan adanya perlindungan kepada anak, berarti melindungi masa depan suatu bangsa,” kata Agus usai mengikuti Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) secara virtual di Ruang Rapat Smart Province Kantor Gubernur, Jumat (23/7/2021).
Peringatan HAN penting untuk memperkenalkan bagaimana memberi perlakuan kepada anak, khususnya pada masa pandemi Covid-19, yang berdampak langsung bagi anak-anak, yang saat ini memasuki proses pembelajaran.
“Anak-anak tidak bisa berinteraksi secara langsung kepada guru dan siswa-siswa lainnya. Di sini peran orangtua sangat diharapkan untuk memberi perlindungan dan pemahaman dampak Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Agus menjelaskan Pemprov Sumut di tengah pandemi Covid-19 saat ini berfokus pada pembenahan sektor kesehatan. Sehingga, pemulihan kesehatan masyarakat akan berdampak bagi sektor lainnya, khususnya bagi dunia pendidikan di Sumut.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nurlela berharap kepada orangtua, guru, dan anak didik, dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini, apabila ingin melakukan tatap muka dalam proses pembelajaran harus melihat apakah daerah tersebut berada pada zona aman atau tidak, sehingga penyebaran covid-19 ini tidak terus meningkat.
“Tetap ikuti imbauan pemerintah dan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) jika ingin melakukan proses pembelajaran tatap muka,” kata Nurlela, yng juga peserta peringatan HAN.
Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Sumut Badriyah mengatakan, untuk melakukan perlindungan bagi anak-anak dan perempuan, PUSPA Sumut membuka sinergi seluas-luasnya kepada semua pihak, khususnya terhadap isu perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan.
“PUSPA membuka sinergi kepada semua pihak, karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
PUSPA Sumut telah melakukan berbagai pendampingan terhadap anak, baik korban kekerasan seksual dan kekerasan fisik yang terjadi di masyarakat dengan melakukan advokasi. Hal ini sesuai arahan Presiden untuk menurunkan tingkat kekerasan pada perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak.
Sementara Presiden RI Joko Widodo pada Puncak Peringatan HAN secara virtual menyapa langsung kepala sekolah, guru, dan para siswa kelas 5 SDN Sudimara Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, yang sedang melakukan proses belajar secara daring.
Jokowi menyampaikan pentingnya sekolah meski tidak secara langsung melakukan tatap muka di sekolah.
“Seharusnya bulan Juli sekolah tatap muka segera dibuka, tetapi karena pademi virus corona mengalami kenaikan, jadi rencana ini dibatalkan hingga Covid-19 menurun dan akan segera dibuka belajar tatap muka,” ujarnya.
Reporter: Rls