Medan, StartNews – Ini peluang bisnis. Lobak asal Sumatera Utara (Sumut) ternyata digemari masyarakat Jepang. Terbukti ekspor komoditas pangan ini terus meningkat ke Negeri Sakura itu. Baru-baru ini, misalnya, Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan melakukan tindakan karantina terhadap 10 ton lobak asal Sumut yang akan diekspor ke Jepang.
“Tindakan karantina yang dilakukan terhadap lobak rebus yang bernilai ekonomis Rp 190 juta tersebut berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik sesuai persyaratan negara tujuan,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan Lenny Hartati melalui keterangan persnya, Senin (17/7/2023).
Lenny menuturkan, lobak rebus yang akan diekspor harus bersih atau steril di gudang atau saat diekspor. Lobak dikemas dengan vakum, penyimpanan pada suhu -20 derajat celcius dan dibawa dengan container refer dengan suhu yang sama untuk menjaga keawetan lobak tersebut agar terhindar dari kontaminasi organisme pengganggu tumbuhan khususnya bakteri.
Menurut Lenny, lobak asal Sumut digemari masyarakat Jepang, karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga rutin diekspor ke Jepang.
Berdasarkan data OSS IQ-Fast Karantina Pertanian Belawan, ekspor lobak dari Sumut ke Jepang tahun ini sudah mencapai 120 ton dengan nilai Rp4,4 miliar.
Lenny mengungkapkan, lobak milik PT WGM tersebut diperiksa di gudang PT WGM yang sudah ditetapkan sebagai Instalasi Karantima Tumbuhan (IKT).
Lenny menjelaskan, IKT yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian memiliki fasilitas, prosedur kerja, dan produk hilirisasi yang membantu memperkecil adanya risiko kontaminasi organisme pengganggu tumbuhan.
“Dengan adanya fasilitas perusahaan yang lengkap dan memenuhi standar ekspor membantu kelancaran pelaksanaan tindakan karantina yang berimbas pada percepatan ekspor,” tutur Lenny.
Reporter: Rls