Tanjungbalai, StartNews – Untuk kali pertama, Karantina Pertanian Tanjungbalai Asahan menyertifikasi ekspor pada produk hewan berupa lipan ke pasar Malaysia. Hewan yang bertubuh pipih, bersegmen seperti cacing, berkaki banyak, bersendi, dan beracun dari bisanya ini diekspor sebanyak 300 ekor dengan senilai Rp 1,5 juta.
“Kami mengapresiasi tumbuhnya komoditas ekspor baru asal Kabupaten Tanjungbalai Asahan. Untuk mengawal peningkatan ekspor pertanian, ini akan kami dorong terus,” kata Kepala Karantina Pertanian Tanjungbalai Asahan Edwar Syam dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/7/2021).
Berdasarkan data pada aplikasi peta potensi ekspor pertanian IMACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Export), menurut Edwar, komoditas ekspor berupa lipan kering ini telah diekspor ke tiga negara: Vietnam, Hong Kong, dan Amerika Serikat. Seluruhnya melalui Karantina Perrtanian Medan. Kini peluang ekspor ini juga dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Tanjungbalai Asahan.
“Kami berharap kedepan selain Malaysia, pasar ekspor negara lain juga dapat ditembus,” ujarnya.
Parmadi Marpaung, eksportir lipan tersebut, mengatakan komoditas itu di negara tujuan akan dijadikan pakan ternak ikan arwana.
Dia juga mengapresiasi bantuan pihak Karantina Pertanian yang telah menyukseskan ekspor perdananya, khususnya dalam pemenuhan persyaratan negara tujuan.
Lipan merupakan anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda, subfilum Myriapoda, dan terdiri dari berbagai jenis kelabang atau lipan. Hewan ini tergolong hewan pemangsa (predator). Makanannya adalah cacing dan serangga.
Bentuk tubuhnya pipih. Jumlah segmen bisa mencapai 177. Setiap segmen mempunyai sepasang kaki, kecuali pada satu segmen di belakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata. Masing-masing mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun.
Sebelum diekspor, lipan diperiksa terlebih dahulu oleh pejabat Karantina Pertanian di wilayah kerja Teluk Nimbung, baik dokumen dan fisik (kesesuaian jenis).
Dorong Ragam Baru Komoditas Ekspor
Secara terpisah di Jakarta, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang juga mengapresiasi adanya ragam baru komoditas ekspor dari Tanjungbalai Asahan.
“Peningkatan nilai ekspor bisa dengan ragam baru komoditas ekspor, volume, dan nilainya. Tanjungbalai Asahan melakukan salah satu upaya dalam peningkatan ekspor tiga kali lipat komoditas pertanian atau Gratieks. Untuk mengakselerasi dan menggali potensi ekspor, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi informasi, unduh aplikasi IMACE, dan ini dapat dimanfaatkan secara cuma-cuma,” ujar Bambang.
Reporter: Rls/Sir