Medan, StartNews – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumatera Utara (Sumut) menyosialisasikan kondisi kanker dan talasemia ke anggota Persit, Bhayangkari, Dharmayukti Karini, dan Adhyaksa Dharmakarini, Rabu (23/8/2023). Dengan sosialisasi tersebut, ibu-ibu di organisasi wanita berbagai instansi tersebut bisa menjaga lingkungannya dari leukimia dan talasemia.
Ketua YKI Sumut Nawal Lubis menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber pada acara Sosialisasi Kondisi Kanker dan Talasemia di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Rabu (23/8/2023). Penyebaran informasi ini penting mengingat penderita kedua penyakit itu terus bertambah, terutama talasemia yang merupakan penyakit keturunan.
“Talasemia ini merupakan penyakit keturunan. Kalau tidak kita hentikan, dia akan terus bertambah. Karena itu kita masif dalam menyosialisasikan ini,” katanya.
Sedangkan kanker, menurut survei yang dilakukan YKI Sumut, terdapat 3.206 kasus tahun 2022. Bukan hanya itu, menurut penjelasan Nawal Lubis, jenis kanker juga semakin meningkat menjadi 53.
“Dulunya kita belum kenal sebanyak ini jenis-jenis kanker, tetapi sekarang luar biasa banyak jumlahnya. Kasusnya juga banyak, 3.206 tahun 2022. Itu data dari rumah sakit, karena banyak juga yang tidak ke rumah sakit,” kata Nawal.
Nawal berharap ibu-ibu Persit, Bhayangkari, Dharmayukti Karini, dan Adhyaksa Dharmakarini mau melakukan screening di lingkungan masing-masing untuk pencegahan peningkatan kasus. “Itu harapan kita, ibu-ibu sekalian merupakan pimpinan di lingkungannya. Sosialisasikan ini kepada ibu-ibu yang lain dan lakukan screening, kalau ada kasus segera laporkan,” kata Nawal Lubis.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan kebanyakan saat ini penderita kanker melakukan pengobatan ketika sudah dalam kondisi berat. Padahal, jika masih awal, menurut dia, penyembuhan kanker lebih mudah.
“Harus lebih awal, 9 dari 10 penderita kanker sembuh saat pengobatan dilakukan di stadium awal. Sayangnya masyarakat kita kebanyakan datang ke dokter setelah berat dan tidak sanggup lagi dirawat di rumah atau stadium 4. Kalau sudah di sini, 9 dari 10 penderita tidak selamat,” kata Alwi Mujahit.
Pada acara sosialisasi ini juga dilakukan kegiatan donor darah yang diperuntukkan kepada penderita talasemia di Sumut. YKI bekerja sama dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK) untuk memperoleh darah dalam jumlah yang besar.
Reporter: Rls