Jakarta, StartNews – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan terobosan besar dalam Program Imunisasi Nasional dengan memperluas penggunaan vaksin Heksavalen. Vaksin kombinasi ini menjadi solusi inovatif yang memungkinkan anak mendapatkan perlindungan terhadap enam penyakit menular berbahaya hanya dalam satu kali suntikan.
Direktur Imunisasi Kemenkes Indri Yogyaswari menjelaskan vaksin Heksavalen dirancang untuk menggantikan pemberian vaksin DPT-HB-Hib dan IPV (polio suntik) yang sebelumnya diberikan secara terpisah.
Inovasi penggunaan vaksin kombinasi ini bertujuan utama untuk mengurangi beban suntikan pada bayi. Satu dosis vaksin Heksavalen mampu melindungi anak dari enam penyakit sekaligus, yaitu: difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia & meningitis (akibat Haemophilus influenzae tipe b), dan polio.
“Dengan vaksin Heksavalen, suntikan ganda dapat dikurangi. Ini membuat pemberian imunisasi jauh lebih nyaman bagi anak dan orang tua,” ujar Indri Yogyaswari.
Selain faktor kenyamanan, efisiensi waktu dan biaya kunjungan ke fasilitas kesehatan juga menjadi keunggulan utama dari kebijakan baru ini.
Meski jumlah suntikan berkurang, Kemenkes memastikan pembentukan antibodi dan kekebalan kelompok (herd immunity) tetap berjalan optimal. Komite Imunisasi Nasional telah menyetujui peralihan ini tanpa mengubah jadwal imunisasi rutin yang sudah ada, yakni pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Pemerintah menekankan tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan perlindungan. Bagi anak yang sempat terlewat jadwal, tetap disarankan mengikuti imunisasi kejar agar risiko penularan penyakit dapat ditekan seminimal mungkin.
Ketua Komite Nasional PP KIPI Prof. Dr. Hindra Irawan Satari, menegaskan vaksin ini telah melalui evaluasi ketat dan terdaftar di Badan POM. “Vaksin Heksavalen memiliki profil keamanan yang baik dan telah melalui uji klinis yang panjang,” jelasnya.
Implementasi awal vaksin ini dimulai sejak Oktober 2025 di sembilan provinsi, termasuk DI Yogyakarta, Bali, NTB, serta wilayah Papua. Pemerintah menargetkan penggunaan vaksin Heksavalen akan mencakup seluruh wilayah Indonesia secara nasional mulai tahun 2026 sebagai investasi jangka panjang bagi kesehatan generasi mendatang.
Reporter: Sir





Discussion about this post