Jakarta, StartNews – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito mengatakan pihaknya masih melihat adanya ketidaknetralan penyelenggara Pemilu dalam perkara-perkara yang diperiksa selama tahun 2024.
“Yang paling memprihatinkan adalah keberpihakan penyelenggara Pemilu ketika berlangsung pemungutan dan perhitungan suara ini menempati angka tertinggi. Jadi, pengaduan terbesar adalah keberpihakan, ini catatan,” kata Heddy dalam Rapat Konsolidasi Nasional untuk mengevalauasi pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 yang diadakan KPU di Jakarta, Senin (30/12/2024).
Berdasar data DKPP per 29 Desember 2024, ada 38 aduan yang diterima DKPP terkait keberpihakan penyelenggara Pemilu selama 2024. Aduan tentang keberpihakan penyelenggara Pemilu ini menempati peringkat teratas dalam kategori aduan non-tahapan Pemilu/Pilkada. “Artinya netralitas, jujur, adil yang menjadi tagline kita itu masih disoal oleh publik,” kata Heddy.
Per 29 Desember 2024, DKPP telah menerima 693 aduan sepanjang tahun ini. Dari seluruh aduan tersebut, 267 aduan berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024, 142 aduan tentang tahapan Pilkada 2024, dan 284 aduan masuk kategori non-tahapan Pemilu/Pilkada.
Kepada ribuan jajaran KPU di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Heddy menyebut Pemilu dan Pilkada sebagai ritual pemberian mandat dari rakyat kepada calon-calon pemimpin atau orang yang dianggap dapat mewakili rakyat.
Selayaknya ritual, Pemilu dan Pilkada harus dihormati oleh semua pihak. Namun, ironisnya ritual ini dia sebut justru dikhianati oleh penyelenggara Pemilu yang tidak netral dan independen.
“Dosa besar jika ada pengkhianatan terhadap ritual, ini tidak boleh terjadi. Tapi, pergeseran suara ini mewarnai (pelaksanaan Pemilu dan Pilkada), ini harus kita sadari,” ucap Heddy.
Kendati demikian, Heddy juga mengapresiasi kinerja seluruh jajaran KPU di penjuru negeri karena telah berhasil menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada pada tahun 2024.
Menurut dia, tidak ada satu pun negara yang dapat menyelenggarakan dua pemilihan umum pada tahun yang sama.
“Saya sendiri sangat takjub dengan kerja teman-teman semua, di mana KPU bisa menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada sekaligus. Ini tidak terjadi di mana pun, bahkan di Amerika pun tidak seperti ini. Mungkin kalau Bandung Bondowoso masih hidup juga tidak akan bisa melakukan ini. KPU kita luar biasa,” kata Heddy.
Reporter: Rls