Jambi, StartNews Pesawat Lion Air JT 602 Boeing 737-800, sempat gagal mendarat di Bandara Sultan Taha, Provinsi Jambi, Senin (31/8/2023) sekitar pukul 14.30 WIB.
Pesawat Lion dengan rute Bandara Internasional Soekarno Hatta tujuan Bandara Sultan Taha Jambi itu gagal mendarat akibat perubahan angin yang terjadi secara tiba-tiba beberapa detik menjelang roda pesawat landing di landasan pacu Bandara Sultan Taha Jambi.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kita membatalkan pendaratan dikarenakan perubahan angin secara tiba-tiba. Demi keselamatan kita bersama, akhirnya kita memutuskan untuk membatalkan pendaratan dan kita akan mencoba untuk pendaratan sekali lagi. Kami mohon maaf sekali lagi, terimakasih,” ujar pilot Lion Air JT 602 Kapten Adam yang disampaikan melalui alat pengeras suara.
Menurut Budi Tanjung, penumpang dalam penerbangan tersebut, pesawat Lion Air JT 602 jenis Boeing 737-800 sedianya terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 12.30 WIB. Namun, keberangkatan sempat tertunda sekitar 30 menit.
Sekitar pukul 14.15 WIB menjelang pesawat akan mendarat, pilot mengumumkan bahwa beberapa saat lagi pesawat akan mendarat di Bandara Sultan Taha Jambi.
Namun, beberapa detik menjelang roda pesawat menyentuh landasan pacu, secara tiba-tiba pilot pesawat membatalkan pendaratan dan pesawat kembali terbang ke ketinggian jelajah aman dan berputar untuk kembali melakukan pendaratan ulang.
Menurut Budi, sejumlah penumpang panik saat pilot memutuskan untuk kembali terbang dan berputar di udara untuk melakukan pendaratan ulang. Seorang ibu yang menggendong bayinya terlihat seperti berdoa. Sedangkan penumpang wanita lainnya, tampak memeluk kencang tas miliknya sambil sesekali melihat ke arah jendela pesawat.
Setelah sekitar 20 menit pesawat berputar di atas Kota Jambi, pilot kembali melakukan pendaratan ulang. Pendaratan kedua pun berjalan sukses.
Isson Khairul, penumpang lainnya, menceritakan pengalamannya. Dia menuturkan, beberapa saat pesawat yang ditumpanginya hendak mendarat di Bandara Sultan Taha, tiba-tiba pesawat batal mendarat dan kembali terbang ke udara.
“Beberapa detik menjelang landing, tiba-tiba pesawat Lion yang kami tumpangi langsung naik lagi. Tidak jadi landing. Kami penumpang bertanya-tanya ada apa. Beberapa menit tidak ada pemberitahuan. Setelah lima menit kemudian ada pemberitahuan dari pilot bahwa perubahan angin mendadak dan kemudian pilot tidak mau mebgambil risiko dan memilih tidak melakukan pendaratan dan terbang kembali,” ujar Isson.
Isson menambahkan, saat pendaratan yang kedua, kondisi cuaca justru sedikit berkabut. “Namun angin relatif lebih stabil dibandingkan pendaratan pertama,” kata Isson Khairul.
Sejauh ini belum ada tanggapan manajemen Lion Air atas insiden tersebut. Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantorobelum merespon pertanyaan wartawan.
Reporter: Sir





Discussion about this post