Hutabargot, StartNews – Saluran irigasi Batang Gadis di Desa Sayur Maincat, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), kembali tersumbat parah oleh material pasir dan batu, sehingga merusak puluhan hektare lahan pertanian warga.
Penyumbatan ini disebabkan banjir luapan Sungai Aek Sihaporas yang membawa material sedimen dalam jumlah besar, yang diperkirakan mencapai puluhan ton, hingga menutup total aliran irigasi.
Akibatnya, air irigasi meluber dan merendam puluhan hektare lahan. Sementara sebagian lainnya tertimbun endapan sedimen.
Sekitar 30 hektare sawah di bagian hilir (Saba Rampak) juga mengalami kerusakan berat karena gorong-gorong irigasi tersumbat, menyebabkan pendangkalan dan gangguan total pada sistem pengairan.
Petani setempat, Burhanuddin, mengungkapkan aktivitas pertanian lumpuh total setelah hujan deras mengguyur beberapa hari terakhir.
“Setelah banjir datang, lahan pertanian kami tertimbun pasir dan batu. Ini akibat luapan dari irigasi Batang Gadis yang tersumbat,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).
Petani mendesak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumut untuk segera turun tangan melakukan pengerukan material.
Warga menyebut kondisi serupa pernah ditangani oleh BWS Sumut beberapa bulan lalu melalui pengerukan. Namun, kali ini sedimen kembali menumpuk dan kondisinya jauh lebih parah.
Ironisnya, meski sebelumnya BWS telah menjanjikan penanganan menggunakan alat berat excavator panjang, hingga kini belum ada langkah nyata yang dilakukan.
“Kami memohon dilakukan tindakan secepatnya, karena tanpa pengerukan, kerusakan dipastikan akan bertambah luas dan mengancam gagal panen di musim tanam berikutnya,” tegas Burhanuddin.
Irigasi Batang Gadis sisi kiri adalah jalur air utama yang menjadi sumber penghidupan bagi ribuan petani di kawasan tersebut.
Reporter: Agus Hasibuan





Discussion about this post