Medan, StartNews – Ketua Umum c(MES) yang juga Menteri BUMN Erick Thohir melantik Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menjadi Ketua Umum Pengurus Wilayah MES Sumut di Focal Point Medan, Rabu (17/5/2023) malam.
Dalam sambutannya, Ijeck – sapaan akrab Musa Rajekshah – mengatakan MES Sumut hadir untuk memperkenalkan ekonomi syariah kepada masyarakat dan bagaimana mensyariahkan ekonomi masyarakat. Apalagi prinsip syariah ini juga prinsip bagi hasil.
“Terima kasih kepada Bapak Erick Thohir yang sudah menyempatkan hadir dan melantik kami. Kami hadir di samping untuk membantu pertumbuhan ekonomi, juga akan mengenalkan ekonomi syariah,” kata Ijeck.
Ijeck mengatakan di MES Sumut terdiri dari para pengusaha, akademisi, dan lainnya. Kedepan, pihaknya membutuhkan dukungan seluruh perbankan yang punya unit syariah guna mendukung kegiatan-kegiatan MES Sumut.
“Semoga kehadiran kami bukan hanya bermanfaat untuk masyarakat melainkan juga bermanfaat untuk pemerintah,” sebutnya.
Sementara Ketua Umum MES Erick Thohir mengatakan MES harus dijadikan penggerak saat momentum Indonesia tidak lagi menjadi jumlah penduduk muslim terbesar.
“MES harus terus didorong dan dimaksimalkan lewat pertumbuhan ekonomi yang nyata. Alhamdulilah, saya yakin dengan kepengurusan yang hadir di Sumut, kita harus mulai membuka pola pikir masyarakat,” kata Ketua Umum PSSI tersebut.
Menurut dia, ini momentum membangun bangsa dan kesempatannya besar. “Kami dari pusat akan terus mendorong dan mendukung. Yang di lapangan yang lebih mengerti. Komitmen saya maksimalkan,” katanya.
Dia juga mengaku sudah rapat dengan para wakil menteri serta membaca prediksi pada 2045, Indonesia tidak lagi menjadi penduduk terbesar nomor 4 di dunia. Ini disusul Pakistan dan Nigeria. Pertumbuhan ekonomi diprediksi melambat. Yang tua lebih banyak dari yang muda.
“Ini tidak lama, 22 tahun lagi. Ini momentum yang harus kita jaga. Ada empat ekonomi yang harus kita dorong merata. Terutama industrialisasi pangan, yakni ada di pertanian dan peternakan,” sebutnya.
Banyak industri pangan yang belum digarap oleh masyarakat. Begitu juga dengan industri kreatif, belum dimaksimalkan.
“Saya pulang dari Kamboja. Beras mereka terbaik di dunia dan bisa ekspor ke Vietnam dan Thailand. Mereka belum punya mesin. Sama kondisi di sini. Semoga kedepan industri pangan kita bisa lebih dimaksimalkan,” harapnya.
Reporter: Rls