Tambangan, StartNews – Lagi-lagi harimau bikin warga resah. Kali ini binatang buas ini muncul lagi di kebun milik warga di Desa Pastap, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Petuga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara terpaksa memasang kandang jebak demi keselamatan warga dan harimau itu.
Warga Desa Pastap secara jelas melihat harimau itu, Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, Bahrin (55) sedang duduk di pondok kebun miliknya di wilayah Aek Bonban yang berjarak sekitar 50 meter dari desa. Tiba-tiba dia mendengar suara ayam peliharaannya berisik dan berlarian dari kandangnya. Kontan saja Bahrin keluar dari pondoknya dan memanjat pohon untuk melihat penyebab ayamnya berlarian.
Bahrin terkeju melihat ayamnya dikejar harimau. Menurut dia, harimau itu cukup besar. Badannya kurus dan kakinya seperti pincang. Lantaran gagal memangsa ayam, harimau pun pergi. Sedangkan Bahrin langsung pulang dan memberitahukan kejadian itu ke aparat desa untuk diteruskan ke Kantor Camat Tambangan, Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), dan BKSDA Sumut.
Kepala Desa Pastap Muhammad Raja Lubis mengatakan munculnya harimau di kebun warga diketahui sejak Sabtu (3/6/2023) lalu. Saat itu, beberapa warga melihat jejak harimau di kebun mereka yang berjarak 1 kilometer dari desa. Temuan jejak harimau itu dilaporkan ke pihak kecamatan, Balai TNBG, dan BKSDA Sumut.
Pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB, Bahrin melihat harimau itu hendak memangsa ayamnya yang dipelihara di kebun. Penampakan harimau itu makin membuat warga resah, sehingga mereka tidak tidak berani beraktivitas di kebun.
Petugas BKSDA Sumut, Balai TNBG, KPH Wilayah VIII Kotanopan, Camat Tambangan Muslih, dan personil Polsek Kotanopan kemudian memasang kandang jebak, Senin (5/6/2023) sore. Kandang jebak ditempatkan di kebun warga yang berjarak sekitar 50 meter dari desa. Tujuannya, menjaga keselamatan warga dan harimau tersebut.
Kepala Seksi PTN Wilayah II Kotanopan Balai TNBG Mahnafruzar mengatakan kendang jebak itu untuk menyelamatkan harimau yang berkeliaran di kebun, sehingga tidak mengganggu warga. Walau membuat warga resah, menurut dia, bukan berarti harimau itu boleh dibunuh. “Untuk keselamatan warga dan harimau, kita pasang kandang jebak,” katanya.
Dia mengimbau warga tidak memasang jerat atau jebakan babi atau hewan lainnya. Sebab, jebakan itu dapat mengundang datangnya harimau. Sebab, harimau berkeliaran mencari mangsa. “Kalau ada mangsa yang terjerat, harimau akan datang ke kebun warga,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga meminta warga yang melihat keberadaan harimau agar segera berkoordinasi dengan pihak BKSDA Sumut, Balai TNBG, dan pihak terkait lainnya untuk penanganan selanjutnya.
“Jangan membuat keputusan sendiri yang bisa merugikan warga dan binatang harimau itu sendiri. Sebab, harimau merupakan binatang yang dilindungi,” tegasnya.
Camat Tambangan Muslih membenarkan pihak BKSDA Sumut dan Balai TNBG sedang memasang kandang jebak. Dia mengakui penampakan harimau di wilayahnya membuat warga resah. Bahkan, sudah hampir tiga hari warga tidak berani beraktivitas di kebun.
“Bukan itu saja, sekolah SD di desa ini sempat diliburkan, karena warga takut kemunculan harimau itu. Mudah-mudahan pemasangan kandang jebak ini membuahkan hasil. Sehingga, warga merasa aman. Harimau juga terselamatkan,” tuturnya.
Reporter: Lokot Husda Lubis