• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Jumat, November 7, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Gus Halim Sebut Kekuatan Adat Nagari Modal Kuat Bangun Sumbar

SUMATERA BARAT

by Redaksi
Senin, 13 Desember 2021
0 0
0
Gus Halim Sebut Kekuatan Adat Nagari Modal Kuat Bangun Sumbar

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (FOTO: ISTIMEWA)

Padang, StartNews Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mendukung tumbuhnya desa adat di Tanah Air. Kekuatan adat bisa menjadi modal kuat dalam percepatan pembangunan desa, termasuk di wilayah Sumatera Barat.

Menteri dengan panggilan Gus Halim ini menyampaikan hal itu saat meluncurkan program pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan program Sarjana Nagari di Auditorium Universitas Andalas, Sabtu (11/12/2021).

Turut hadir dalam acara ini Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Rektor Universitas Andalas Yuliandri, pejabat tinggi di lingkungan Kemendes PDTT, dan wali nagari se-Sumatera Barat.

Salah satu modal yang dibutuhkan dalam percepatan pembangunan desa adalah adanya karakter kuat dari perangkat dan warga desa. Karakter ini bisa tumbuh jika berangkat dari adat-istiadat setempat, ujar Gus Halim.

Khusus di Provinsi Sumatera Barat, pemerintahan lokal paling kecil adalah nagari, yang merupakan desa adat dengan akar sejarah yang kuat. Terbitnya Undang-Undang Nomor 6/2014tentang Desa membuat perkembangan nagari dan desa terakselerasi sangat cepat.

Desa sangat tertinggal pada 2021 tersisa 5.649 desa dari jumlah 13.453desa pada 2015. Artinya, selama kurun2015-2021 jumlah desa sangat tertinggal berkurang 7.804, kata Gus Halim

Data lain menunjukkan, kategori desa tertinggal pada 2021 adalah 12.636desa.Selama periode 2015-2021 jumlahnya berkurang20.956, karena pada 2015 desa tertinggal masih berjumlah 33.592. Kelompok desa berkembang kini berjumlah 38.082 desa. Padahal, pada 2015 desa berkembang masih berjumlah 22.882desa. Artinya, selama2015-2021 jumlah desa berkembang bertambah15.200 desa. Berikutnya desa maju.

Pada 2015 jumlahnya 3.608 desa, tahun ini telah mencapai 15.321desa. Berarti selama kurun 2015-2021desa maju bertambah 11.713desa, ujar Gus Halim.

Dia mengungkapkan, desa mandiri pada 2021 berjumlah 3.269. Selama 2015-2021bertambah 3.095 desa dari jumlah 174 desa maju pada 2015. “Undang-Undang Desa juga anugerah Reformasi. Dimulai dengan terbitnya regulasi berkaitan dengan otonomi daerah pada UU Nomor 22/1999, diteruskan UU Nomor 32/2004, pada langkah berikutnya terbitlah UU Nomor 6/2014tentang Desa,” tuturnya.

UU Nomor6/2014 menjelaskan, tujuan pembangunan desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Agar lebih fokus, terukur, sekaligus memudahkan nagari mempercepat upaya mencapai tujuan pembangunan desa, disusun arah baru kebijakan SDGs Desa. Langkah ini merupakan upaya pelokalan SDGs secara global yang dibahas oleh 193 negara di dunia.

“Di dalam SDGs Desa ada 18 tujuan terbangun dari 222 indikator pemenuhan kebutuhan warga, pembangunan wilayah desa, serta kelembagaan desa,” kata Gus Halim.

Khusus di Sumatera Barat, Gus Halim memaparkan, untuk pertama kalinya kita sekarang memiliki gambaran yang utuh dan rinci tentang capaian nagari, tentang kesejahteraan warga di nagari, juga tentang pemanfaatan wilayah di nagari. Hal ini menjadi bahan musyawarah nagari yang lebih deliberatif, mengedepankan data, masalah, dan potensi; bukan berdebat kusir atau mendesakkan kepentingan golongan.

“Demikianlah SDGs Desa meningkatkan kualitas dan martabat musyawarah nagari sebagai forum pengambil keputusan tertinggi yang demokratis,” katanya.

Ciri khas dari SDGs Desa adalah poin ke-18, yaitu lembaga desa dinamis dan budaya desa yang adaptif, yaitu diberikannya ruang yang cukup bagi pembangunan berbasis akar budaya setempat.

“Saya selalu menegaskan agar perencanaan pembangunan harus bertumpu pada akar budaya setempat,” ucap Gus Halim.

Penerima doktor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta ini mengatakan, kebijakan Presiden Joko Widodo menyalurkan dana desa yang difokuskan untuk peningkatan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) telah memberi dampak signifikan bagi desa. Hingga tahun ini dana desa telah disalurkan Rp 401 triliun. Gus Halim kembali mengingatkan bahwa arah penggunaan dana desa tidak boleh keluar dari koridor yang menjadi prioritas pembangunan desa.

Kementerian Desa PDTT saat ini sedang mencari pola yang tepat agar Sumatera Barat bisa memperoleh dana desa yang proporsional sehingga nagari-nagari di provinsi ini dan desa-desa adat di daerah lain bisa berkembang dan maju. Formulasi yang diramu ini nantinya diharapkan bisa membuat sekitar 2.000 jorong yang membentuk nagari bisa memperoleh dana desa.

“Saya yakin ini tidak mudah, tapi saya akan berusaha,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Gus Halim juga meluncurkan Sarjana Nagari dengan menyematkan Jas Hijau Unand kepada dua orang mahasiswa program doktoral.

Reporter: Rls

Tags: Adat NagariGus HalimMendes PDTTSumbar
ShareTweet
Next Post
Pemkab Madina Beli Empat Unit Amrol Pengangkut Sampah

Pemkab Madina Beli Empat Unit Amrol Pengangkut Sampah

Discussion about this post

Recommended

Buron Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat Ditangkap di Bekasi

Buron Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat Ditangkap di Bekasi

2 tahun ago
Pemkab Madina Siapkan Lahan 310 Hektare untuk Kawasan Pertanian Terpadu

Pemkab Madina Siapkan Lahan 310 Hektare untuk Kawasan Pertanian Terpadu

3 tahun ago

Popular News

  • Biadab..! Tiga Pria Cabuli Siswi Kelas 1 SLTA di Pondok Kebun di Hutabargot

    Biadab..! Tiga Pria Cabuli Siswi Kelas 1 SLTA di Pondok Kebun di Hutabargot

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Madina Kesal Gegara Kadis Perikanan Membangkang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nekad Jual Ganja, Warga Wek I Ini Ditangkap Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejari Madina Geledah Tiga Lokasi di Kecamatan Pakantan Terkait Korupsi Dana Desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pria Ini Bawa Kabur Sepeda Motor Wanita di Kelurahan Losung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025