Panyabungan, StartNews – Dalam dua tahun terakhir, jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) kategori berat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) meningkat signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Madina, jumlah ODGJ Berat di kabupaten ini mencapai 260 orang pada 2024. Jumlah itu bertambah menjadi 562 orang pada 2025 atau meningkat 46,2 persen.
Dari 562 ODGJ Berat pada 2025, 412 di antaranya laki-laki dan 153 perempuan. Berdasarkan data tersebut, ODGJ di Madina didominasi kaum laki-laki. Para ODGJ itu menderita skizofrenia dan psikotik akut.
Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang menyebabkan penderitanya mengalami distorsi realitas, seperti halusinasi (melihat/mendengar yang tidak ada), delusi (keyakinan salah), kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Sementara psikotik akut adalah episode psikosis, yaitu kondisi mental berat yang ditandai oleh ketidakmampuan seseorang membedakan kenyataan dengan gejala seperti halusinasi, delusi, dan perilaku kacau, yang muncul secara tiba-tiba dan berlangsung singkat.
Kepala Dinas Kesehatan Madina dr. Muhammad Faisal Situmorang membenarkan fenomena bertambahnya jumlah ODGJ Berat di Madina.
Meski demikian, Faisal mengatakan tidak semua ODGJ itu warga Madina. Banyak di antaranya berasal dari kabupaten tetangga di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat. “Asal ODGJ itu teridentifikasi dari logat dan bahasa yang digunakan,” kata Faisal kepada StartNews, Kamis (9/10/2025).
Faisal mengungkapkan, fasilitas kesehatan untuk penanganan para ODGJ itu masih sangat terbatas di Madina. Dia mengatakan hanya ada satu rumah sakit di kabupaten ini yang menyediakan pengobatan ODGJ, itupun ruangannya terbatas.
Terlepas dari asal daerah ODGJ, peningkatan kasus ODGJ itu menggambarkan tren yang mengkhawatirkan. Juga mencerminkan adanya masalah mendalam dalam masyarakat yang perlu ditangani dengan serius.
Mayoritas kasus ODGJ Berat terjadi pada laki-laki menandakan adanya faktor risiko tertentu yang lebih berpengaruh pada kelompok ini seperti tekanan sosial, konsumsi narkoba, dan stigma yang melekat pada kesehatan mental. Itu sebabnya, penelitian lebih dalam mengenai fenomena sosial ini dinilai penting untuk memahami penyebab ODGJ makin meningkat di kabupaten ini.
Peningkatan jumlah ODGJ Berat di Kabupaten Mandailing Natal tidak hanya mencerminkan masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang lebih luas. Mitigasi terhadap fenomena ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal untuk berkontribusi pada penanganan yang efektif dan berkelanjutan.
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap fenomena itu. Misalnya, faktor genetik dan biologis, stres lingkungan seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah, dan ketidakstabilan sosial. Faktor-faktor ini dinilai dapat memperburuk kondisi mental seseorang.
Namun, salah satu penyebab meningkatnya kasus ODGJ di Madina yang perlu dicermati adalah dampak narkoba, yang sering menjadi pemicu timbulnya gangguan jiwa berat. Penyalahgunaan zat terlarang ini dapat mengubah kimia otak dan memperburuk gejala psikosis.
Reporter: Saparuddin Siregar
Discussion about this post