Medan, StartNews – Enam universitas di Sumatera Utara (Sumut) akan berkolaborasi untuk meneliti tanaman herbal sebagai obati Covid-19. Langkah ini diambil mengingat banyaknya tanaman obat di Sumut yang dianggap berkhasiat melawan virus dan meningkatkan imun tubuh.
Untuk mewujudkan penelitian itu, Pemprov Sumut mengajak kolaborasi USU, UISU, UMSU, Nommensen, Methodis, dan Universitas Prima Indonesia. Keenam universitas ini dipilih karena memiliki fakultas kedokteran dan farmasi. Selain itu, penelitian ini juga akan melibatkan ahli-ahli kesehatan dan herbal.
“Covid-19 kita tidak tahu kapan berakhirnya, kita tidak ingin berdiam diri saja menunggu, harus berbuat sesuatu. Karena itu kita coba lakukan penelitian tanaman herbal apalagi tanaman herbal kita banyak dan dianggap berkhasiat. Tentunya itu butuh penelitian untuk membuktikannya,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah usai rapat pencegahan dan pengobatan Covid-19 dengan herbal di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Selasa (29/6/2021).
Selain untuk mengobati Covid-19, herbal juga digadang-gadang memiliki kemampuan untuk meningkatkan imun tubuh. Menurut Musa Rajeksah, imun tubuh merupakan bagian penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Imun tubuh kita salah satu kunci menghadapi virus. Kalau imun kuat, Insha Allah tubuh kita bisa lebih kuat menghadapi penyakit yang disebabkan virus,” tambahnya.
Ketua Sentra Penelitian dan Pengembangan Pengobatan Tradisional (SP3T) Umar Zein mengatakan ada 30 ribu lebih jenis tanaman obat di Indonesia. Sambiloto merupakan salah satu tanaman yang banyak diteliti di berbagai negara seperti Tiongkok dan Thailand.
Menurut dia, ini peluang bagi Sumut yang mendapat dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur untuk melakukan penelitian.
“Secara in vivo dan in vitro maupun uji klinis, tanaman ini bermanfaat sebagai antivirus Covid-19. Tetapi, tentu kita tidak bisa langsung menerima itu adalah obat Covid-19, karena itulah kita mencoba membuktikannya melalui penelitian ilmiah,” kata Umar Zein.
Sementara anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Restuti Hidayani Saragih mengatakan keenam universitas tersebut antusias berkolaborasi. Targetnya, penelitian selesai paling lambat Desember 2021
“Bila semua berjalan sesuai rencana, tim ini akan melakukan penelitian paling lambat September dan berakhir di Desember. Kita mohon doanya dari masyarakat Sumut agar apa yang kita rencanakan memiliki dampak besar dalam pengobatan Covid-19,” kata Restuti.
Reporter: Rls