Hutabargot, StartNews – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Eli Mahrani Lubis memuji inovasi dan kreativitas Pemerintah Kecamatan Hutabargot dan kader PKK yang memproduksi batik ecoprint.
“Sangat kreatif. Saya apresiasi pemerintahan kecamatan, desa, dan PKK atas inovasi batik ecoprint ini. Apalagi penggeraknya saya dengar dari ibu PKK. Semoga menjadi contoh bagi desa dan kecamatan lainnya,” ujar Eli.
Eli menyampaikan pijian itu saat mengunjungi rumah produksi kain batik ecoprint di Desa Hutabargot Dolok, Kecamatan Hutabargot, Madina, Sabtu (11/11/2023).
Eli sengaja berkunjung setelah mendengar informasi adanya rumah produksi batik ecoprint di Hutabargot Dolok.
Sebagai informasi, batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang diproduksi menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanin atau warna daun, akar, atau batang yang diaplikasikan pada kain, setelah itu kain tersebut direbus (sumber: batik prabuseno).
Eli yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Madina itu mengapresiasi bentuk kerajinan yang baru dimulai sebulan belakangan ini.
“Saya sangat mendukung kerajinan dan karya seperti ini. Kedepannya akan kami pantau dan kami dorong perkembangannya. Saya juga akan sampaikan kepada Bapak (Bupati) mengenai hal ini. Semoga dengan atensi kita bersama, program ini bisa sukses dan menjadi produk unggulan di kemudian hari,” tutur Caleg DPR dari PKB ini.
Eli juga membeli beberapa helai kain sebagai bentuk dukungan terhadap kerajinan yang dana operasional serta pelatihannya itu dialokasikan dari dana desa.
“Ini saya beli beberapa helai juga, nantinya mau dijahit buat baju untuk bapak (Bupati), saya, dan keluarga,” kata Eli.
Sementara Camat Hutabargot Miswar Husin menyatakan tenaga terampil diundang untuk melatih kaum ibu selama beberapa waktu.
“Baru tahap awal sih. Ini tindak lanjut dari pelatihan yang kita adakan sebelumnya. Dananya bersumber dari dana desa,” ungkap Miswar.
Miswar menjelaskan produksi batik ecoprint itu masih tahap eksplorasi sumber daya, baik bahan maupun motif dan jenis kainnya.
Saat ini, kata dia, baru ada tiga jenis kain yang digunakan, yakni sutra, katun premis, dan dobby. Untuk bahan dan motif batiknya berupa dedaunan tumbuhan diperoleh dari lingkungan sekitar.
Reporter: Rls