Padangsidimpuan, StartNews – Debat kedua kandidat calon wali kota dan wakil wali kota Padangsidimpuan yang diadakan KPU di Hotel Four Points Sheraton, Medan, nyaris ricuh dan terpaksa dihentikan untuk beberapa saat, Kamis (14/11/2024) malam.
Sesuai live streaming YouTube KPU Padangsidimpuan, potensi kericuhan itu mulai muncul pada durasi ke 1:48:00 atau sisa 48 menit waktu penyelenggaraan debat.
Calon wali kota nomor urut tiga, Hapendi Harahap mengajukan pertanyaan yang tidak sesuai dengan tema debat. Yakni, tema menyelesaikan persoalan daerah dengan fokus pembahasan tentang infrastruktur, penanggulangan bencana, dan pertanahan.
Hapendi justru bertanya kapan calon wali kota nomor urut 1, Irsan Efendi Nasution, akan menghadiri panggilan Kejaksaan. Lalu, menanyakan apa tanggapan calon wali kota nomor urut 2, Letnan, tentang hal itu.
Dari sinilah para pendukung pasangan calon (Paslon) mulai ribut. Panitia berhasil meredamnya dan Cawalkot nomor 1, Irsan Efendi Nasution mulai menjawab.
“Saya kira pertanyaan ini sudah lari dari tema debat kita malam ini. Dimana tema pertama kita adalah menyelesaikan persoalan daerah,” kata Irsan.
Tema kedua, menyelaraskan pelaksanaan pembangunan daerah dengan program provinsi dan nasional. Tema ketiga ialah memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya kira, pertanyaan Paslon 03 tidak sinkron dengan tema debat kita malam ini,” sebut Irsan dan disambut riuh teriakan para pendukung.
Teriakan-teriakan itu terus bergemuruh hingga moderator tidak mampu lagi meredamnya dan kemudian minta jeda waktu untuk iklan.
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna terlihat memanggil Kasat Intel untuk membantu meredam. Namun, situasi pendukung yang nyaris ricuh itu terus berlanjut.
Para Liaison Officer (LO) atau narahubung masing-masing Paslon diminta bertanggungjawab meredam pendukung masing-masing. Apabila tidak teredam lagi, maka debat kedua ini dihentikan dan akan dilanjutkan di lain waktu.
Massa pendukung berhasil diredam setelah belasan menit kemudian setelah para LO berkoordinasi dengan calon wali kota dan calon wakil wali kota masing-masing.
Debat dilanjutkan dengan mendengarkan jawaban calon wali kota nomor urut 2. Namun, secara elegan, Letnan menyatakan tidak bersedia menjawab Cawalkot nomor 3 Hapendi Harahap, karena tidak sesuai substansi tema debat.
“Cawalkot Hapendi bertanya dengan cara menjebak dan tidak sesuai tema. Massa pendukung calon terpancing dan hampir ricuh. Untung saja Cawalkot nomor 01 dan 02 berpikir lebih dewasa. Tidak mau terjebak dan malah menunjukkan kalau Hapendi tidak faham substansi debat,” kata Nabila Syakib dalam kolom komentar.
Dia menyayangkan calon wali kota bertitel S-3 atau doktor itu, karena berupaya menjebak lawan debatnya dengan cara-cara yang tak intelektual.
Reporter: Lily Lubis