Panyabungan, StartNews Kepala Badan Penyelenggra Jaminan Sosial (BPJS) Ketanagakerjaan cabang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Bahri Harahap menemui Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution di ruang kerjanya, Senin (18/7/2022). Mereka membahas perlindungan terhadap para pekerja rentan di kabupaten ini.
Bahri Harahap datang bersama Doly Irawan Daulay. Sementara Atika didampingi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Syahnan Pasaribu dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Madina Kapsan Usman Nasution.
Bahri menyebut pekerja rentan yang dimaksud merupakan pekerja sektor informal yang kondisi kerja mereka jauh dari nilai standar dan memiliki risiko yang tinggi. Berpenghasilan minim, rentan terhadap gejolak ekonomi dan tingkat kesejahteraan di bawah rata-rata.
“Pekerja rentan contohnya pemuka agama, tokoh adat, nelayan, buruh angkut bongkar muat, buruh tangkahan, juru parkir, tukang becak, tukang bangunan, pedagang, buruh pasar, dan lain sebagainya,” kata Bahri.
Menurut data Dukcapil Kemendagri, pekerja rentan di Kabupaten Madina berkisar155.235orang. Berdasarkan data tersebut, kata Bahri, masih banyak warga Madina yang membutuhkan BPJS Ketenagakerjaan.
Hingga saat ini peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Madina sebanyak 1.157 orang untuk segmen Bukan Penerima Upah (BPU/Informal) dan17.723orang untuk segmen Penerima Upah (PU), serta 8.241 orang untuk segmen jasa konstruksi.
“BPJS Ketenagakerjaan tentu membutuhkan dukungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal agar program-program jaminan sosial ketenagakerjaan dapat berjalan optimal di Mandailing Natal,” ujarnya.
BPJS ketenagakerjaaan dapat melindungi warga pekerja rentan jika nanti sewauktu-waktu terjadi kecelakaan ketika sedang bekerja. “Sehingga warga Mandailing Natal akan terlindungi jika terjadi risiko seperti kecelakaan kerja maupun meninggal dunia,” imbuh Bahri.
Sementara Atika Azmi Nasution menyebut perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja rentan dibutuhkan demi menjaga kestabilan ekonomi warga dan dapat memberikan kesejahteraan bagi pekerja.
Reporter: Rls
Discussion about this post