• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, Desember 30, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Begini Strategi Pengentasan Gangguan Penglihatan

by Redaksi
Rabu, 5 Oktober 2022
0 0
0
Begini Strategi Pengentasan Gangguan Penglihatan

Ilustrasi gangguan penglihatan. (FOTO: ISTIMEWA)

Jakarta, StartNews Jumlah penderita gangguan penglihatan di Indonesia berdasarkan survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness diperkirakan 3 dari 100 orang berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan atau sekitar 1,6 juta orang.

Penyebab utama gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi. Sedangkan penyebab utama kebutaan adalah katarak.

Sampai saat ini masalah mata masih menjadi perhatian pemerintah. Masih banyak orang yang mengalami gangguan penglihatan. Saat ini di Indonesia kurang lebih ada 1 juta orang mengalami kebutaan. Sementara kurang lebih 5 sampai 6 juta orang mengalami gangguan penglihatan dan sebagian besarnya adalah masih mungkin untuk diatasi.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan gangguan penglihatan dan kebutaan merupakan masalah yang berdampak pada hampir sepertiga populasi dunia saat ini dan diperkirakan akan terus meningkat.

Penyakit prioritas pada gangguan penglihatan adalah yang pertama katarak, kemudian diikuti kelainan refraksi, glaukoma, dan retinopati diabetik, ujar Maxi pada konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia, Selasa (4/10/2022).

Cara mengatasi gangguan penglihatan secara komprehensif meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Pemerintah menargetkan penurunan gangguan penglihatan sebesar 25 persen pada 2030. Strategi penanggulangan gangguan penglihatan mulai dari penguatan advokasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor, penguatan peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, pendekatan asesmen kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan SDM dan standardisasi, penguatan surveilans sampai pemantauan serta evaluasi kegiatan.

Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam proses mengembangkan vision center, ucap Maxi.

Vision center adalah sebuah bentuk pelayanan kesehatan mata terintegrasi pada fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat layanan primer. Pemeriksaan dilakukan secara komprehensif, bukan hanya kepada individu, tapi juga masyarakat atau komunitas melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Dalam mengatasi masalah penglihatan di Indonesia, pemerintah butuh keterlibatan lintas sektor seperti organisasi profesi.

Pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Yeni Dwi Lestari, Sp.M (K) mengatakan tahun ini Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai stakeholder, termasuk Perdami, mencoba satu pilot project pengembangan vision center. Bertujuan menyediakan layanan yang bisa diakses dan terdekat dengan masyarakat.

Melalui vision center ini, kami berharap bisa melayani masyarakat untuk skrining deteksi dini sebuah penyakit, terutama katarak dan pelayanan refraksi. Untuk pelayanan refraksi, kita harapkan bahwa vision center ini bisa menjadi satu unit atau satu fasilitas yang bisa menyediakan kaca mata dengan harga terjangkau, ucap dr. Yeni.

Yeni menjelaskan, strategi selanjutnya adalah melalui 3A, yakni: accessible (dapat diakses), available (ketersediaan), dan affordable (terjangkau). Melalui accessible, kata dia, masyarakat Indonesia memiliki akses pada layanan kesehatan dimanapun.

Setiap penduduk Indonesia memiliki akses pada layanan kesehatan mata dimanapun. Ini sebenarnya bisa dilaksanakan jika layanan kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan mata itu berada di tengah-tengah masyarakat itu sendiri.

Untuk available, pemerintah ingin pemeriksaan mata itu bisa tersedia untuk segala usia, baik bayi baru lahir sampai populasi dengan usia lanjut sebenarnya. Banyak sekali pemeriksaan mata yang bisa dilakukan secara sederhana dan tidak memerlukan alat-alat yang canggih.

Terkait affordable, pemerintah ingin kesehatan mata bisak terjangkauharganya. Jadi, kita sudah mulai memikirkan bagaimana caranya bisa menyediakan kaca mata dengan kualitas tinggi, namun terjangkau dan bisa diakses oleh seluruh penduduk Indonesia, sehingga pasien tersebut bisa melihat dengan lebih baik, jelasnya.

Reporter: Rls

Tags: Gangguan PenglihatanHari Penglihatan SeduniaKesehatanStrategi
ShareTweet
Next Post
Wabup Madina Hadiri Upacara HUT ke-77 TNI di Tapsel

Wabup Madina Hadiri Upacara HUT ke-77 TNI di Tapsel

Discussion about this post

Recommended

Letnan Laporkan Dampak Banjir Sidimpuan ke BNPB, Satu Meninggal dan Dua Hilang

Letnan Laporkan Dampak Banjir Sidimpuan ke BNPB, Satu Meninggal dan Dua Hilang

10 bulan ago
Kerupuk Banjar Pagur Tembus Pasar Jakarta

Kerupuk Banjar Pagur Tembus Pasar Jakarta

11 bulan ago

Popular News

  • Waspada Hujan Lebat di Malam Pergantian Tahun 2026, Sumut Jadi Atensi

    Waspada Hujan Lebat di Malam Pergantian Tahun 2026, Sumut Jadi Atensi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bocah 12 Tahun di Paluta Ditemukan Tewas Mengenaskan, Tangan Terpisah dari Tubuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UMK Mandailing Natal Tahun 2026 Naik Menjadi Rp3.355.900

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Provokator Ditangkap, Tersangka Pembakaran Polsek MBG Jadi 5 Orang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tongkat Komando Kodim 0212/Tapsel Berganti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025