Padangsidimpuan, StartNews – Ketua PKB Pujakesuma Kota Padangsidimpuan H. Purnadi, SE menunjukkan keseriusannya untuk maju sebagai bakal calon (Balon) Wakil Wali Kota (Wawako) dari Partai Golkar di Pilkada 2024.
Keseriusan itu dapat dilihat dari banyaknya spanduk, banner dan baliho H. Purnadi di lokasi-lokasi strategis seputaran wilayah Kota Padangsidimpuan.
Ketua Pujakesuma sekaligus Caleg Terpilih Partai Golkar di Dapil Padangsidimpuan 2 ini ingin menyosialisasikan pencalonannya kepada khalayak ramai.
“Kami serius maju di Pilkada. Mohon do’anya ya agar Partai Golkar memberi rekomendasi usungan ke kita dan bakal calon Wali Kota,” sebut Purnadi saat ditanya wartawan, Jumat (24/5/2024)
Untuk tahap awal pencalonannya, Purnadi telah mendaftar Golkar. Kenapa hanya mendaftar ke Golkar saja ? Karena partai ini satu-satunya yang memenuhi syarat mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain di Pilkada.
Adapun tujuan dari pemasangan alat peraga sosialisasinya itu ialah untuk memberitahukan dan mengenalkan diri lebih dekat kepada masyarakat. Sejauh ini, Purnadi telah memasang spanduk dan banner di sejumlah tempat yang strategis.
Baliho bergambar dirinya juga telah dipasang. Seperti di Simpang Silandit arah ke Jalan Tapian Nauli, Kelurahan Aek Tampang. Foto Purnadi terpampang dengan mengenakan pakaian adat Jawa dan logo Pujakesuma di bagian atasnya.
Ditanya tentang pandangannya terhadap Padangsidimpuan, H. Purnadi menyebut kota ini memiliki warisan budaya yang layak diberdayakan menjadi objek wisata.
Mengingat minimnya sumber daya alam yang dimiliki, maka pemimpin kota ini harus berani menciptakan sumber pendapatan keuangan daerah yang baru seperti halnya wisata budaya.
Menurut Purnadi, Kota Padangsidimpuan dikenal sebagai pusat kebudayaan di kawasan Tapanuli Bagian Selatan. Masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, terutama Batak Angkola, Mandailing, Melayu, Jawa, Minang, Simalungun, Karo, Toba, Nias dan Tionghoa.
Setiap suku membawa tradisi, adat istiadat, bahasa dan seni yang unik sehingga tercipta mosaik budaya yang kaya dan dinamis. Misalnya, Batak Angkola memiliki tradisi ‘margondang’, sebuah ritual musik dan tarian yang sering digelar pada acara adat.
“Mandailing terkenal dengan seni tutur berupa ‘ende’ atau cerita rakyat yang diwariskan secara lisan. Ini semua terhimpun di Kota Padangsidimpuan, sehingga sangat potensial untuk diberdayakan menjadi satu objek wisata budaya,” terang Purnadi.
Reporter: Naslay