Deli Serdang, StartNews – Perseteruan seorang guru honorer di SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), dengan orangtua siswa yang saling lapor ke polisi karena dugaan penganiayaan membuat Gubernur Sumut Bobby Nasution ingin melibatkan diri.
Bobby mengaku ingin mengajak kedua pihak untuk duduk bersama. “Harus kita damaikan, saya sudah sampaikan tadi baik dari sisi pengajar dan dari siswanya akan kita ajak duduk bersama,” kata Bobby Nasution di Kantor Gubsu, dilansir detik.com, Kamis (30/10/2025).
Bobby mengaku mendapat informasi bahwa guru tersebut tidak lagi masuk sekolah karena takut. Hal itu dinilai mengancam dunia pendidikan.
“Tadi saya berbicara dengan kepala dinas, itu hari ini kondisi gurunya sudah tidak mengajar lagi. Kita tidak mau seperti itu. Jadi, saya rasa kalau sampai gurunya ini takut, gurunya ini keluar dari sekolah, sudah sangat mengancam dunia pendidikan,” jelasnya.
Suami Kahiyang Ayu ini juga menyesalkan sikap sekolah yang tidak cepat melaporkan peristiwa itu. Dia pun meminta agar seluruh sekolah memberikan laporan secepatnya jika terjadi peristiwa.
“Tapi, kita sesalkan sekolahnya dulu, kenapa tidak cepat melapor, ini sudah begini baru dikasih tahu. Kita minta kepada seluruh kepala sekolah, ada kondisi apapun tolong disampaikan,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang guru honorer di SMK Negeri 1 Kutalimbaru melaporkan orangtua siswa ke polisi karena dugaan penganiayaan. Orangtua siswa juga membuat laporan ke polisi. Permasalahan ini berawal dari saat guru melerai perkelahian siswa di sekolah.
“Jadi ceritanya rupanya begini, ada perkelahian dua orang siswa dilerai sama guru kita, dibawa ke ruangan sekolah tersebut untuk mediasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga, Rabu (29/10/2025).
Guru tersebut kemudian memanggil orangtua dari kedua siswa pada Rabu (3/9/2025) ke sekolah untuk mediasi. Namun, saat itu salah satu orangtua siswa ingin memukul siswa lain, sehingga dilerai guru tersebut.
“Kemudian dipanggil kedua orangtuanya, salah satu orangtua siswa ini mungkin tidak senang ya, jadi memukul siswa yang satu lagi, namun tetap dilerai oleh guru kita tersebut,” ucapnya.
Orangtua siswa itu merasa tidak senang dan menunggu guru itu pulang sekolah. Momen tindakan penganiayaan terjadi saat itu.
“Jadi, ada rasa tidak senang dari orangtua salah satu siswa tadi, sehingga guru kita tadi ditunggulah pulang sekolah, informasi yang saya dapat dari Kacabdis 1 terjadi semacam tindakan kekerasan pada guru kita tersebut,” jelasnya.
Guru tersebut kemudian membuat laporan ke Polsek Kutalimbaru malam harinya. Dalam laporan polisi itu, guru itu mengaku dipukuli oleh orangtua siswa dan satu orang lainnya sampai jatuh dari sepeda motor. “Sehingga guru kita tersebut membuat laporan ke Polsek Kutalimbaru,” ujarnya.
Alexander mengaku menerima informasi jika orangtua siswa itu juga melaporkan guru tersebut ke Polrestabes Medan. Namun, belum diketahui laporan mengenai apa. “Rupanya orangtua siswa yang melakukan kekerasan itu membuat laporan juga ke Polres,” jelasnya.
Saat ini, pihak Dinas Pendidikan Sumut masih menunggu kronologis tertulis dari pihak sekolah. Dia juga mengecam adanya tindakan kekerasan di lingkungan pendidikan di Sumut.
“Sebagai acuan kita untuk menindaklanjuti permasalahan ini, tentunya ini akan kita tindaklanjuti sesuai aturan, karena kita tidak ingin ada anggar-anggar jagolah di satuan pendidikan kita, mau siapapun itu,” tuturnya.
Reporter: Dtk/Sir





Discussion about this post