Panyabungan, StartNews – Inspektur Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Rahmad Daulay berjanji segera membentuk tim khusus untuk memeriksa proyek pipanisasi mandi cuci kakus (MCK) di Banjar Grogol, Kelurahan Panyabungan III, Kecamatan Panyabungan, yang belakangan ini menjadi polemik di masyarakat.
Rahmad juga mendesak Bendahara Kelurahan Panyabungan III Zainal Mahdi agar mengungkapkan nama-nama tim Inspektorat Madina yang disebut telah memeriksa proyek pipanisasi MCK itu.
“Tolong tanyakan ke bendahara, siapa nama yang melakukan pemeriksaan dana proyek pengadaan pipanisasi itu. Jika tidak disebut siapa namanya, saya juga bingung karena staf Inspektorat ada 80 orang,” kata Rahmad, Rabu (15/10/2025).
Dia juga memastikan Inspektorat Madina segera membentuk tim pemeriksaan untuk menelusuri proyek pengadaan pipanisasi MCK tersebut.
BACA JUGA:
- Kejanggalan Proyek Pipanisasi MCK di Panyabungan III, Warga akan Lapor ke Bupati
- Proyek Pipanisasi MCK, Lurah Panyabungan III dan Bendahara Saling Lempar Tanggungjawab
- Berpotensi Korupsi, Proyek Pipanisasi MCK di Panyabungan III Tak Sesuai Spesifikasi
“Tim tetap dibentuk. Tapi, klaim Pak Mahdi yang mengatakan (proyek itu) sudah diperiksa Inspektorat tetap harus dikejar,” tegas Rahmad.
Dia mengatakan pemeriksaan proyek pengadaan pipanisasi MCK yang dananya bersumber dari APBD tahun 2024 itu akan terus bergulir.
Sebelumnya, Bendahara Kelurahan Panyabungan III Zainal Mahdi mengatakan proyek pipanisasi MCK di Banjar Grogol telah diperiksa oleh Inspektorat Madina dan tidak ditemukan kejanggalan.
Dia juga mengatakan seluruh perencanaan dan pelaksanaan proyek itu berada di bawah kendali Lurah Panyabungan III Raja Hidayat Lubis.
“Semua ini tanggung jawab lurah. Dia yang menyusun anggaran dan dia juga yang tahu pelaksanaannya,” tegas Zainal.
Sementara sejumlah warga menilai proyek senilai lebih dari Rp46 juta itu banyak kejanggalan. Sebab, material yang digunakan dinilai tidak sesuai standar dan pekerjaannya minim. Bahkan, sistem aliran air hanya menumpang pada pipa Masjid Raya.
“Dengan anggaran puluhan juta, hasilnya hanya begitu. Banyak pipa yang tidak diganti, kami menduga adanya penyimpangan dan proyek ini asal jadi, ” kata AS, warga Banjar Grogol, Rabu (15/10/2025).
Reporter: Agus Hasibuan
Discussion about this post