Panyabungan, StartNews Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Miswaruddin Daulay menyoroti kasus mesum oknum Kepala SD Negeri 288 Simpang Bajole berinisial NL dengan guru honorer berinisial P di lingkungan sekolah.
Perilaku kedua oknum itu telah mencoreng nama baik pendidikan di Madina, kata Miswaruddin Daulay kepada StartNews melalui pesan WhatsApp, Sabtu (22/2/2025).
BACA JUGA:
- Diduga Berbuat Mesum di Sekolah, Warga Gerebek Kepsek dan Guru Honorer SDN 288 Simpang Bajole
- Begini Reaksi Kadisdik Madina Terkait Kasus Mesum Kepsek dan Guru Honorer di Linggabayu
Sebagai bahan masukan, kata dia, Dewan Pendidikan Madina meminta Kepala Dinas Pendidikan Madina melakukan tes urine terhadap kedua oknum tanaga pendidik tersebut.
Kejadian penggerebekan yang melibatkan oknum kepala sekolah dan oknum honorer di SDN 388 Simpang Bajole telah mencederai wajah dunia pendidikan kita. Untuk itu, Dewan Pendidikan Madina menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Madina agar memberikan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Miswaruddin Daulay.
Menurut dia, dunia pendidikan menjadi perhatian bersama di tengah-tengah perkembangan teknologi yang makin canggih.
Selain menjadi peluang untuk memudahkan proses belajar-mengajar dengan memanfaatkan teknologi, para orangtua juga harus mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan teknologi internet.
Dia menilai kejadian penggerebekan oknum kepala sekolah dan guru honorer tersebut menjadi momentum untuk menjadi perhatian serius semua lapisan masyarakat dalam memantau perkembangan pendidikan di Madina.
Jika peristiwa itu terbukti, harapan kita, Kadis Pendidikan Madina Rahmad Hidayat Dalimunthe menonaktifkan jabatan oknum Kepsek tersebut dan memberhentikan guru honorer itu demi menjaga kekondusifan dunia pendidikan di Madina, tegas politisi PKB Madina ini.
Reporter: Agus Hasibuan





Discussion about this post