Makkah, StArtnews Jamaah haji asal Mandailing Natal (Madina) yang tergabung dalam Kloter 15 mengikuti prosesi puncak haji di Padang Arafah, Sabtu (15/6/2024). Dalam kesempatan itu, Amir Husein Lubis, petugas TPIHI, menyampaiakan khutbah Arafah. Dia mengajak jamaah berusaha dan berdoa sungguh-sungguh agar bisa menjadi haji makbul dan mabrur.
Sabda Rasulullah, haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga. Menurut Imam An Nawawi, pengertian tidak ada balasan haji makbul dan mabrur kecuali surga adalah ganjaran haji mabrur bukan hanya sebatas diampuni dosa, tapi juga mabrur menyebabkan seseorang masuk surga, ujar Amir Husein.
Dia menambahkan, wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang paling utama. Haji itu di Arafah. Di tempat inilah Allah akan mengampuni siapa saja yang bertaubat. Allah juga akan mengabulkan siapa yang meminta. Hari ini adalah hari dimana manusia paling banyak mendapat ampunan, ambillah kesempatan ini yang hanya 15 jam kedepan.
Begitu besar kasih sayang yang diberikan Allah. Padahal, kita ini hanyalah seonggok tulang yang dibalut daging yang dibungles maksiat setiap harinya. Membaca Al Fatihah saja belum becus, malas berjamaah, salat belum khusuk, berzikir hanya di ujung lidah, tidak sampai menyentuh hati. Entah mengapa kita dipilh Allah menjadi orang-orang yang bersimpuh di Padang Arafah ini?
Mungkin ini semua berkat doa kedua orangtua, bisa jadi karena doa guru-guru kita, doa-doa tetangga, doa fakir miskin yang pernah kita santuni, doa-doa orang saleh yang terus menerus mohon ampuna kepada Allah.
Jabal Rahmah yang tidak jauh dari tempat wukuf Arafah ini, mengandung pembelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan manusia. Dengan melihat Jabal Rahmah, kita teringat dengan Nabi Adam dan Hawa, istrinya yang diturunkan ke bumi karena pelanggaran yang dilakukan, ujar Amir Husein.
Dalam kesempatan itu, petugas yang ditunjuk saat wukuf di Arafah adalah Ruslan sebagai muazzin, H. Amir Husein Lubis (TPIHI) sebagai khatib khutbah Arafah, Ustadz H. Sultoni Trikusuma (PHD) sebagai imam, H. Ahmad Zainul Khobir Batubara sebagai pemimpin zikir dan doa.
Reporter: Lokot Husda Lubis
Discussion about this post