Medan, StartNews Ustaz Abdul Somad (UAS) membedahbuku 37 Masalah Populer di Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Ahad (2/4/2023). Kali ini UAS membahas buku tersebut bersama mahasiswa se-Sumut.
Beberapa masalah yang sering timbul di tengah masyarakat Islam terkait bidah tidak dibahas pada bedah buku 37 Masalah Populer karanganUAS. Misalnya, terkait isu peringatan Isra Miraj, tahlilan, ziarah kubur, dan lainnya.
Pada saat memulai bedah buku 37 Masalah Populer, UAS sempat bercerita tentang kisah proposalnya yang pernah ditolak saat menjadi mahasiswa Al Azhar Mesir. Saat ini, menurut UAS, mahasiswa Sumut begitu mudahnya bertemu dan berbicara dengan Gubernur Sumut.
Kalau saya lihat kalian saat ini, saya sedih karena saya dan teman-teman dulu susahnya minta ampun. Dulu waktu saya mahasiswa membawa proposal ke kantor Gubernur ditolak, sulit sekali, kata UAS di Aula Raja Inal Siregar.
Dia membandingkan mahasiswa Sumut di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, yang diberikan fasilitas dan dipermudah dalam menyelenggarakan acara. Sekarang kalian mudah bertemu Gubernur, difasilitasi, bahkan dibayari Pak Gubernur buku yang kalian pegang itu, kata ustaz kelahiran Asahan tersebut.
Ada sekitar 1.300 mahasiswa yang hadir pada bedah buku 37 Masalah Populer ini dari berbagai universitas, antara lain USU, UMSU, UNPAB, UMA, UISU dan universitas lainnya. Melalui kemudahan dan fasilitas mahasiswa saat ini, UAS berpesan agar mahasiswa bisa membawa Sumut ke arah yang lebih baik.
Kalian tolonglah agama ini. Kalian tingkatkan kesejahteraan masyarakat saat kalian menjadi pemimpin nantinya, karena kalianlah nanti yang memimpin Sumut ini, Indonesia, kataUAS.
Sementara, Edy Rahmayadi mengatakan sudah kewajiban seorang pemimpin memberikan fasilitas yang cukup kepada generasi muda. Dengan begitu, generasi muda akan memberikan fasilitas yang lebih baik lagi untuk generasi setelahnya, sehingga Sumut terus semakin baik.
Memfasilitasi kalian kewajiban kami saat ini, tetapi kalian harus lebih baik dari kami-kami ini yang sekarang sudah tua. Jadi, anak-cucu kami nantinya lebih sejahtera dibanding saat ini, kata Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi juga berpesan kepada mahasiswa agar terus mengembangkan diri dan memiliki cita-cita membangun Sumut. Bukan malah meninggalkan Sumut ketika sudah mendapatkan posisi yang lebih baik. Belajar. Ilmu kalian itu harus kalian gunakan untuk membangun Sumatera Utara. Jangan malah tidak peduli dengan provinsi kita ini, kata Edy Rahmayadi.
Reporter: Rls





Discussion about this post