Panyabungan, StartNews – ProgramSijeges yang diluncurkan pada 3 Agustus 2022 mendongkrak jumlah pasien yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan. Akibatnya, rumah sakit pemerintah ini mengalami over kapasitas.
Kepala RSUD Panyabungan dr. Rusli Pulungan mengatakan program Sijeges dibuat untuk merespon keluhan masyarakat tentang pelayanan RSUD yang masih banyak kekurangan.
Berangkat dari masalah itu, manajemen RSUD Panyabungan terus memperbaiki layanannya agar lebih baik lagi.
Namun, kata dr. Rusli, pembenahan layanan itu belum dibarengi dengan penambahan jumlah tempat tidur (bad), sehingga kerap terjadi over kapasitas.
“Dua minggu terakhir, pasien sering stagnan di IGD RSUD Panyabungan, karena menunggu tempat tidur yang kosong. Bahkan, beberapa hari tertentu seperti pada Jumat (26/8/2022) kemarin, jumlah kapasitas normal rumah sakit terisi 110 tempat tidur dari 107 tempat tidur yang tersedia, kata dokter spesialis THT ini kepada StartNews, Sabtu (27/8/2022).
Rusli memaparkan kapasitas rumah sakit hanya boleh diisi 85 persen dan paling tinggi 90 persen. Namun, RSUD Panyabungan per Jumat (26/8/2022) melayani pasien hingga 100 persen lebih.
“Ini sudah lebih 100 persen, karena okupansi pasiennya itu 65-85 persen. Segitulah yang optimal dalam satu rumah sakit. Itu optimal ya, bukan maksimal. Kalo sudah di atas itu, sudah tidak optimal,” ungkap Rusli.
“Artinya, sudah mengakibatkan terjadinya stagnan dari IGD untuk ke ruang rawat inap,” tegasnya.
Lantaran kelebihan kapasitas tersebut, Rusli mengatakan pasien harus menunggu hingga ada tempat tidur kosong agar pasien dapat dipindahkan ke ruangan rawat inap.
Tak hanya itu, Rusli juga mengatakan dengan kapasitas 100 persen saja, RSUD Panyabungan masih menerima pasien dengan menambahkan extra bed.
“Beberapa hari tertentu lebih dari 100 persen dan ditambah extra bed. Contoh harusnya pada satu ruangan ada 6 tempat tidur dan harus ditambah menjadi 8. Ini supaya bisa orang tetap terlayani,” katanya.
Dia berharap kedepan RSUD Panyabungan dapat meningkatkan kapasitas tempat tidur, sehingga semua pasien dapat terlayani dengan baik.
Reporter: IRP
Discussion about this post