Madinah, StartNews Jamaah Haji kloter 1 MES, termasuk jamaah asal Mandailing Natal (Madina), meninggalkan Madinah menuju Mekkah. Nampak jelas raut kesedihan di wajah para jamaah yang sangat mendalam dan tidak sedikit meneteskan air mata, bakda salat pada Senin (20/6/2022).
Selepas subuh, jamaah harus meninggalkan Kota Rasulullah SAW Madinah Munawwaroh menuju kota kelahirahannya, Makkatul Mukarromah.
Sedih harus meninggalkan Madinah dan meninggalkan Masjid Nabawi, yang di dalamnya terbaring pusaranya Rasulullah.
“Walaupun umat di belakang ini tidak pernah bersua dan bertatap muka dengan Rasulullah, karena beliau sudah dipanggil Allah 14 abad lebih yang lalu. Tapi, dengan menziarahi pusaranya, kerinduaan untuk bersua sudah terbayar, ujar Gautama Ibrahim, jaemaah haji Kloter 1 MES yang baru kali pertama berhaji dan berumroh.
Hal yang sama diungkapan Ali Akbar Harahap. Jamaah haji yang sudah pernah berhaji dan berumroh ini juga merasa sedih. Dengan berlinang air mata, dia menceritakan kepada Humas Kemenag Mandailing Natal H. Armen Rahmad Hasibuan, yang pada tahun ini diamanahkan Bupati Madina bersama Zainuddin sebagai Petugas Haji Daerah (PHD).
“Rasa rindu akan Rasulullah SAW sejak saya menunuaikan haji lebih 20 tahun lalu semakin membesar dan mendarah daging setiap hari, bulan, bahkan berganti tahun, katanya.
Kupendam rindu ini dan kuluapkan rasa kangen ini dengan memperbanyak bershalawat kepada Rasulullah SAW. Rindu kami padamu ya rasul. Rindu tiada terpera. Berabad jarak darimu ya rasul. Serasa dikau di sini. Cinta ikhlasmu pada manusia. Bagai cahaya suarga. Dapatkah kami membalas cintamu. Secara bersahaja.
Syair itu dilantumkan Armen Rahmad Hasibuan sambil melambaikan tangan mengiringi laju bus jamaah haji Kloter 1 MES yang bergerak secara perlahan meninggal Kota Rasulullah SAW.
“Ya Allah, berikan kami rejeki yang berkah untuk kembali berziarah dan bersua dengan kekasihmu Rasulullah SAW di Masjid Nabawi, pintanya sambil meneteskan air mata.
Reporter: Rls/Lokot Husda Lubis





Discussion about this post