• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Minggu, September 21, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Mendes PDTT Minta Pendamping Desa Sosialisasi Penanganan Omicron

by Redaksi
Senin, 7 Februari 2022
0 0
0
Mendes PDTT Minta Pendamping Desa Sosialisasi Penanganan Omicron

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (FOTO: Angga/Humas Kemendes PDTT)

Jakarta, StartNews Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta seluruh pendamping desa untuk menyosialiasikan materi serta informasi yang valid soal penangangan varian Omicron. Dengan demikian, masyarakat desa akan tetap tenang serta memahami secara detail dalam mengantisipasi Omicron masuk desa.

“Utamanya bagi para pendamping desa, karena tugas utamanya mengimplementasikannya dalam kebijakan pemerintah desa, termasuk hidupkan kembali ruang isolasi, gerbang desa, dan kegiatan sebelumnya yang terbukti mampu menahan laju signifikan penyebaran Covid-19 di desa, ” kata Abdul Halim Iskandar saat menghadiri webinar Covid-19 Varian Omicron secara virtual, Jumat (4/2/2022).

Gus Halim menjelaskan, tujuan pelaksanaan webinar yang menghadirkan narasumber Plt. Direktur Surveilance dan Karantina Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine adalah agar ada pemahaman yang utuh bagi keluarga besar Kemendes PDTT, termasuk di antaranya masyarakat desa terkait penanganan Covid-19 dan penyebarannya.

Yang kedua, Gus Halim berharap kepada Keluarga Besar Kemendes PDTT untuk memahami secara detail materi yang yang diberikan narasumber untuk jadi materi sosialisasi di lingkungannya. Termasuk cara isolasi mandiri yang aman. Rumusan sederhananya, jika kamar itu miliki kamar mandi sendiri makan dipersilahkan untuk jalankan isolasi mandiri.

Dari webinar ini diharapkan bisa memberi rasa tenang kepada keluarga besar Kementerian Desa PDTT meski sering dapat informasi soal tingkat kesembuhan tinggi dan tingkat kematian tidak tinggi. Penjelasan yang diberikan oleh narasumber yang semakin menenangkan kegalauan dan rasa was-was. Terkait isolasi mandiri, ini butuh pemahaman yang detail. Seberapa boleh Isolasi Mandiri bagi pasien yang bisa membuat keluarga aman, termasuk penanganan Isolasi tanpa gejala lima hari ujarnya.

Sementara dr. Prima dalam pemaparannya mengatakan, Omicron adalah salah satu varian/turunan jenis baru dari virus Covid-19 dan memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein spike. Hingga 21 Januari 2022 terdapat 171 negara yang telah melaporkan kasus varian Omicron. Terdapat peningkatan positivity rate di Pulau Jawa, utamanya DKI Jakarta dan Banten. Namun, didominasi dengan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang diikuti oleh transmisi lokal

“Varian Omicron lebih menular dibandingkan varian lainnya. Risiko rawat inap varian Omicron lebih rendah dibandingkan varian Delta, namun tetap bisa menyebabkan gejala berat dan kematian terutama pada orang yang rentan seperti lansia, memiliki penyakit penyerta dan orang yang belum divaksin,” kata dr. Prima.

Dokter Prima juga menambahkan, gejala Omicorn biasanya muncul setelah 2-5 hari terpapar seperti demam, kelelahan atau nyeri tubuh, hidung tersumbat, tenggorokan sakit, sakit kepala dan batuk. Varian Omicron tampaknya lebih menginfeksi saluran pernapasan atas dibandingkan dengan varian Delta dan varian lain.

Strategi penanganan dilakukan dengan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment. Kemudian percepatan vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan dosis 2, vaksinasi anak 6-11 tahun, vaksinasi lanjutan (booster) dimulai 12 Januari 2022 dan implementasi PPKM.

Kasus konfirmasi Covid-19 tanpa gejala (asimptomatik) dan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri. Jika memenuhi syarat klinis dan perilaku seperti usia kurang dari 45 tahun, tidak memiliki komorbid, dapat mengakses telemedisin atau layanan kesehatan lainnya dan berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum diizinkan keluar.

“Pasien penuhi syarat rumah dan peralatan pendukung lainnya, yaitu dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik lagi jika lantai terpisah, ada kamar mandi di dalam rumah terpisah untuk penghuni rumah lainnya dan dapat mengakses pulse oksimeter,” kata dr. Prima.

Reporter: Rls

Tags: Abdul Halim IskandarMendes PDTTOmicronpendamping desaSosialisasi
ShareTweet
Next Post
Gudang Minyak di Desa Huraba Ludes Terbakar

Gudang Minyak di Desa Huraba Ludes Terbakar

Discussion about this post

Recommended

10 Taman Pojok Baca di Kabupaten/Kota Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

10 Taman Pojok Baca di Kabupaten/Kota Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

3 tahun ago
BNN Temukan 50 Ribu Batang Pohon Ganja di Penyabungan Timur

BNN Temukan 50 Ribu Batang Pohon Ganja di Penyabungan Timur

3 tahun ago

Popular News

  • Heboh Foto Mesra Kepsek dengan Perempuan Bersuami Beredar Luas di Madina

    Heboh Foto Mesra Kepsek dengan Perempuan Bersuami Beredar Luas di Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Riksus Lagi, Kali Ini Menyasar Semua Kabid di Distan Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tangkap Pencuri Buah-buahan di Sayurmatinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terjadi di Madina, Pria Beristri Rudakpaksa Anak Berusia 13 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antrean Panjang dan Kecurangan di Balik Krisis Pertalite di Panyabungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025