Muarasipongi, StartNews Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution kembali menunaikan nazar dengan menyantuni anak yatim di Desa Kotorojo, Kecamatan Muarasipongi, Madina, Minggu (6/7/2025).
Saipullah mengaku bernazar menyantuni anak-anak yatim pada masa kampanye. Dia berjanji akan menyantuni anak-anak yatim jika terpilih menjadi bupati Madina.
Waktu kampanye dulu sudah bernazar kepada anak yatim, kalau Allah mengizinkan saya menjadi bupati, maka akan saya berikan santunan. Jadi membayar nazar,” katanya.
Selain itu, Saipullah bersama Wabup Atika Azmi Utammi juga telah berikrar bahwa gaji pokok mereka akan diberikan kepada anak yatim dan kaum jompo di Madina.
Dalam kesempatan itu, Saipullah memberikan motivasi kepada anak-anak yatim agar terus giat belajar dan memiliki cita-cita yang tinggi.
Belajarlah yang rajin. Jangan takut bercita-cita tinggi, mau jadi bupati, polisi, apapun itu. Jadilah anak-anak yang soleh dan solehah, dan jangan lupa doakan orangtua kalian, pesannya.
Dia juga berpesan kepada para orangtua agar sabar mendidik anak-anak untuk menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga, masyarakat, dan agama.
Jangan sampai anak-anak kita terpengaruh narkoba. Kita sebagai orangtua harus menanamkan nilai-nilai agama dan menasehati mereka agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif, tegasnya.
Saipullah juga mengingatkan bahaya penggunaan handphone yang berlebihan pada anak. Menurut dia, meskipun handphone memiliki dampak positif jika digunakan dengan baik, tetapi banyak juga konten yang belum layak diakses oleh anak-anak.
Handphone itu ada positifnya kalau digunakan dengan baik. Tapi, kalau tidak, akan berdampak buruk. Itu yang tidak kita inginkan, pungkasnya.
Sementara Ustadz Tamrin, tokoh masyarakat setempat, mengapresiasi santunan anak yatim ini. Dia mengaku bersyukur dan berharap kegiatan seperti ini membawa keberkahan. Alhamdulillah, semoga hari ini menjadi hari yang penuh berkah untuk kita semua, sebutnya.
Dia juga berpesan agar acara keagamaan dan santunan seperti ini rutin dilakukan, mengingat banyak anak yatim di Madina.
Reporter: Fadli Mustafid
Discussion about this post