Kotanopan, StartNews Murid-murid dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, terpaksa pindah tempat belajar ke gedung madrasah setempat setelah adanya teror harimau di belakang sekolah itu.
Murid-murid SDN 217 Hutapungkut Julu pindah tempat belajar ke MDTA Al Ikhsaniyah di Desa Hutapungkut Julu. Begitu juga murid-murid SDN 222 Hutapungkut Tonga, pindah tempat belajar ke MDTA AlKhoiriyah di Desa Hutapungkut Tonga.
Mereka pindah tepat belajar sejak Senin (21/8/2023) sampai waktu yang belum ditentukan.
Berdasarkan penelusuran pada Selasa (22/8/2023), dua pekan terakhir jejak harimau sering mencul di kebun milik warga di dua desa tersebut. Bahkan, jejak kaki binatang buas yang dilindungi ini sudah sampai ke kebun warga yang berada di belakang dua sekolah tersebut.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga dua desa itu tidak beraktivitas di kebun.
Sama halnya dengan murid-murid dua sekolah dasar itu. Setelah berkoordinasi dengan masing-masing pemerintahan desa dan Korwil VIII Kotanopan, diputuskan untuk sementara murid-murid sekolah dasar itu belajar di gedung MDTA sambil menunggu situasi aman.
Yusnita, guru SDN 222 Hutapungkut Tonga, mengatakan murid-muridnya sudah dua hari pindah tempat belajar ke MDTA Hutapungkut Tonga. Pasalnya, beberapa hari terakhir jejak harimau ditemukan di belakang SDN 222 Hutapungkut Tonga. Di belakang sekolah ini masih hutan dan kebun.
Menurut dia, perpindahan murid-murid itu untuk menjaga keselamatan mereka. Sebab, penemuan jejak harimau di sekitar sekolah membuat guru-guru dan orangtua murid khawatir.
Sambil menunggu kondisi aman, mereka akan tetap belajar di MDTA ini, katanya.
Sementara Kepala SDN 217 Hutapungkut Julu Ritawati mengatakan kepindahan tempat belajar muridnya ke MDTA berawal dari informasi adanya warga yang melihat jejak harimau di belakang sekolah.
Setelah berkoordinasi dengan kepala desa dan Korwil VIII Kotanopan, untuk sementara murid-murid dipindahkan ke ke MDTA.
Korwil VIII pada Dinas Pendidikan Madina Wahdeni membenarkan perpindahan tempat belajar murid-murid dua SDN di Kotanopan ke MDTA, karena adanya teror harimau.
Mulai hari Minggu, masyarakat sudah melihat adanya jejak harimau di belakang SDN 217 Hutapungkut Julu. Jejak serupa juga terlihat di sekitar SDN 222 Hutapungkut Tonga, katanya.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan kepala sekolah, karena terkait keselamatan siswa.
Pantauan di MDTA Al Ikhsaniyah Desa Hutapungkut Julu, murid-murid SDN 217 terpaksa digabung belajarnya menjadi 4 kelas, karena keterbatasan ruang kelas. Sedangkan di MDTA AlKhoiriyah, sebagian siswa terpaksa belajar di lantai karena tidak ada meja dan bangku.
Reporter: Lokot Husda Lubis
Discussion about this post