• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, Oktober 18, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Tambang Emas Martabe Menuju Harmoni Lingkungan dan Masyarakat

by Redaksi
Senin, 13 Oktober 2025
0 0
0
Tambang Emas Martabe Menuju Harmoni Lingkungan dan Masyarakat

WPP inovasi lingkungan untuk menjaga kualitas air sisa prores Tambang Emas Martabe. (FOTO: StartNews/Dok. PTAR).

Tapsel, StartNews – “Pertumbuhan perusahaan harus berjalan seiring dengan kemajuan masyarakat sekitar. Melalui pendekatan Living in Harmony, kami berupaya menciptakan sinergi antara kegiatan operasional, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial masyarakat lingkar tambang.”

Presiden Direktur PT Agincourt Resources Muliady Sutio berulangkali menegaskan itu dalam berbagai acara dan kegiatan. Seperti di hadapan puluhan wartawan peserta media capacity building yang digelar PTAR di Marianna Resort Pulau Samosir pada akhir Mei 2025.

Memaparkan tentang kebijakan perusahaan terhadap lingkungan dan energi serta kebijakan keanekaragaman hayati, Presdir PTAR menyinggung tentang air sebagai sumber kehidupan manusia dan segala yang bernyawa di dunia.

Dalam operasional Tambang Emas Martabe, perusahaan menerapkan kebijakan inovasi mejaga kualitas air sisa proses tambang agar tidak mencemari lingkungan. Pengelolaan air sisa proses tambang ini bukanlah perkara main-main.

Air tidak sekadar sumber daya penunjang operasional, tetapi sebuah aset lingkungan yang harus dikelola dengan penuh tanggungjawab. Untuk itulah PTAR mengoperasionalkan Instalasi Pemurnian Air (Water Polishing Plant/WPP), sebuah inovasi ligkungan yang memastikan air sisa proses tambang tetap aman bagi ekosistem sekitar.

Sebelum dilepas ke sungai Batangtoru, air sisa proses tambang dimurnikan di WPP hingga lolos baku mutu. Sedangkan kontaminan yang terpisah di proses pemurnian akan dipompa kembali ke Tailing Storage Facility (TSF).

Proses pengelolaan air di Martabe mengikuti Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 202 Tahun 2004 dan Permen LHK No.68 Tahun 2016. Sistem ini bertujuan mencegah pencemaran, menjaga ekosistem air, dan menjaga pasokan air untuk proses produksi.

Volume di TSF dan kualitas air buangan dari tambang dikontrol ketat. Sejak tahun 2013, pengawasan ketat dan transfaran dilakukan oleh Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Sisa Proses Tambang Emas Martabe yang melibatkan masyarakat, pemerintah dan akademisi.

Air sisa proses tambang dipantau mulai dari ujung masuk pipa (inlet) sampai ke ujung keluar pipa (outlet). Kualitas air sungai Batangtoru juga diteliti ketat mulai dari 500 meter sebelum titik pipa pelepasan air sisa proses tambang.

Selanjutnya memantau air di titik awal bercampurnya air sisa proses tambang dengan air sungai Batangroru. Kemudian memantau kualitas air dijarak 500 meter, 1.000 meter, 2.000 meter dan 3.000 meter setelah titik pelepasan air sisa proses tambang di sungai Batangtoru.

Kepala Pusat Lingkungan dan Kependudukan Lembaga Penelitian sekaligus Guru Besar Departemen Biologi Universita Sumatera Utara Prof. Dr. Ing. Ternala Alexander Barus memastikan 32 spesies ikan sungai Batangtoru yang diteliti sejak tahun 2012 tidak ada mengalami perubahan panjang maupun berat.

“Biota air lainnya seperti plankton dan bentos yang menjadi indikator kondisi air yang baik untuk kehidupan biota air, tidak ada perubahan sebelum dan sesudah pelepasan air sisa proses tambang ke sungai Batangtoru,” kata Prof. Ternala.

Program aksi bikin ecobrick oleh PTAR, mengubah sampah plastik menjadi bernilai ekonomis. (FOTO: StartNews/Dok. PTAR).

Hemat Energi

Untuk menghemat energi, Tambang Emas Martabe menerapkan sebuah inovasi teknologi dengan mengubah minyak pelumas bekas menjadi bahan bakar diesel untuk operasional pertambangan lewat piranti Hypabarik Fraction Separator (HFS).

Hasilnya sangat luar biasa. Pembelian solar untuk operasional tambang menurun, emisi karbon terpangkas, dan ekonomi sirkular berjalan. Penerapan inovasi ini membantu efisiensi anggaran operasional tambang dan mengurangi emisi karbon.

“Kami berkomitmen mendukung target 30 persen pengurangan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dari baseline 2019, melalui berbagai inovasi pengelolaan lingkungan serta proses penambangan,” sebut General Manager Operations & Deputy Director Operation PT. Agincourt Resources, Rahmat Lubis.

Dengan  inovasi ini dan dengan tetap mengacu pada peraturan pemerintah serta tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDG), Rahmat Lubis yang asli putra daerah Tapanuli Selatan menyakini pengolahan emas di Martabe Gold Mine akan lebih hemat energi.

Rahmat menceritakan, peledakan (balasting) merupakan salah satu tahapan penting dalam industri pertambangan. Peledakan ini bertujuan untuk membuka akses batuan keras secara efektif.

Di PTAR, balasting menggunakan teknologi emulsi modern yang memadukan oksidator dan diesel fuel oil (bahan bakar diesel). Sebelum ini, PTAR membeli bahan bakar diesel dari pemasok dengan cukup harga mahal.

Namun, sejak tahun 2022 PTAR  menerapkan sebuah inovasi teknologi mengolah minyak pelumas bekas yang berasal dari unit-unit operasional Tambang Emas Martabe menjadi bahan bakar diesel.

Dengan teknologi Hypabaric Fraction Separator (HFS), minyak pelumas bekas dimurnikan dan digunakan sebagai bahan bakar peledak. Pemurnian dilakukan melalui proses pemanasan, filtrasi, pemisahan fraksi bertekanan rendah, dan pendinginan. Sehingga hasilnya mampu menggantikan bahan bakar diesel.

Secara ekonomi, biaya operasional tambang lebih efisien, biaya pembelian diesel fuel oil berkurang, dan mampu mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan ke-12.

Untuk lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Mengurangi emisi gas rumah kaca 30 persen pada tahun 2030, menekan Golbal Warning Potential (GWP) dan mendukung ekonomi sirkular.

“Tahun 2024, PTAR berhasil mengolah 155,25 ton dari 234,17 ton oli bekas operasional tambang. Sehingga berhasil menekan potensi pemanasan global hingga 441.975,09 ton CO2e,” jelas Rahmat Lubis.

Penulis bersama para pelaku UMKM binaan PT. AR di Stand Martabe Run 2025. Pendampingran PTAR dengan menjadikan UMKM sebagai mitra binaan berhasil meningkatkan omzet dan pendapatan. (FOTO: StartNews/Dok. PTAR).

Ekonomi Rakyat

PTAR berkolaborasi dengan Bank Sampah Yamantab (BSY) dan empat bank sampah mitra (Gocap, Satahi, Naposo Hamubaon, Rap Hita Paias) meluncurkan program “Aksi Bikin Ecobrik Tambang Emas Martabe dari Hati untuk Bumi” pada Juli 2025.

“Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang. Diolah menjadi bahan bangunan, funiture dan bangku,” kata Katarina Siburian Hardono, Senior Manager Corporate Communication PT Agincourt Resources.

Tambang Emas Martabe meluncurkan program Aksi Bikin Ecobrick sekaligus untuk mendukung target nasional pengelolaan 50 persen sampah pada tahun 2025 dan 100 persen pada tahun 2029.

Sejak diluncurkan pada 2 Juli hingga 11 September 2025, program ini telah mengumpulkan 4.794 botol ecobrick atau sekitar 48 persen dari target. Hingga akhir Desember 2025 ditargetkan 10.000 botol dengan total berat 2,5 sampai 3 ton sampah plastik.

Ecobrick dapat mendukung ekonomi sirkular dengan memastikan plastik tidak berhenti menjadi sampah sekali pakai. Meliankan memasukkannya kembali ke siklus pemanfaatan. Perempuan menjadi agen utama dalam menciptakan ekonomi sirkular ini.

Sampah plastik rumahtangga dikumpulkan, dimasukkan ke dalam botol plastik dan dipadatkan, dijual untuk diolah menjadi berbagai bentuk seperti pagar, dinding kamar mandi, bangku dan kursi. Sehingga mengubah sampah menjadi uang.

Ade Masrida (38), warga Desa Sitioto Hilir, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, menyebut dengan aksi bikin ecobrick sampah sekitar rumah dapat dimanfaatkan. Ligkungan menjadi lebih bersih dan juga bisa mendapat penghasilan tambahan.

“Terima kasih kepada Agincourt Resources yang telah menghadirkan program ecobrick. Semoga program ini semakin sukses dan membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat dan desa kami,” kata Ade Masrida.

Upaya-upaya lain dalam mendorong kemandirian usaha masyarakat lingkar tambang juga  dilakukan PTAR. Seperti program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Sejak tahun 2021, PTAR telah mendampingi 53 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner.

Program yang sasarannya mayoritas ibu-ibu rumah tangga ini mencakupi pelatihan, penyediaan dapur produksi, promosi,hingga memfasilitasi legalitas usaha seperti NIB, PIRT, dan sertifikat halal. Bertujuan mendorong kemandirian usaha masyarakat di lingkar tambang.

Dari program ini banyak yang sukses dan berhasil meningkatkan pendapatan keluarga. Seperti yang dirasakan oleh Eri Susanti, pelaku UMKM dampingan PTAR di Kampung Pasir Batangtoru.

“Setelah pindah ke Batangtoru akibat penggusuran di Kerinci, saya memulai usaha cemilan kecil-kecilan. Dijual dari warung ke warung dengan kemasan sederhana. Namun sejak menjadi mitra binaan PTAR usaha saya berkembang pesat,” kata Erni.

Sekarang produk andalannya seperti basreng dan peyek sudah masuk ke berbagai toko oleh-oleh dan dalam sehari Erni telah menghasilkan omzet hingga Rp600 ribu. Kini ia telah mampu memeuhi kebutuhan sekolah anak dan nafkah sehari-hari.

Sama halnya dengan Sri Juliani Sembiring, pelaku UMKM mitra binaan PTAR di Desa Batu Hula. Setelah suaminya meninggal dunia, ia sempat berhenti total memproduksi keripik pisang karena tidak ada biaya.

Tetapi, semua berubah setelah ia mejadi mitra binaan PTAR. Lewat pelatihan, bantuan dapur produksi, kemasan premiun, dan berbagai perizinan berusaha, usahanya lebih berkembang. Produksi kripik pisang lebih banyak dan bahkan penjualannya sampai ke luar daerah.

“Dari usaha ‘Bunda 2R’ ini saya sudah bisa membiayai sekolah anak-anak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terima kasih PTAR yang sudah hadir dan terus merangkul kami,” ucapnya.

Reporter: Nasidah Laily

Catatan: tulisan ini diikutkan dalam lomba karya jurnalistik yang diselenggarakan Tambang Emas Martabe atau PTAR.

Tags: HarmoniLingkunganMartabemasyarakatTambang Emas
ShareTweet
Next Post
PKL dan Susbalan Ansor Sumut Berlangsung Sukses di Ponpes Musthafawiyah Purba Baru

PKL dan Susbalan Ansor Sumut Berlangsung Sukses di Ponpes Musthafawiyah Purba Baru

Discussion about this post

Recommended

Ratusan Pengusaha Muslimah Senam Sehat bersama Gubernur Edy dan Istri

Ratusan Pengusaha Muslimah Senam Sehat bersama Gubernur Edy dan Istri

2 tahun ago

Warga Sikara Kara II Tolak Eksekusi Lahan Oleh Pengadilan

6 tahun ago

Popular News

  • 19 Pejabat Pemkab Madina Ikut Uji Kompetensi dan Evaluasi Kinerja, Ini Daftar Namanya

    19 Pejabat Pemkab Madina Ikut Uji Kompetensi dan Evaluasi Kinerja, Ini Daftar Namanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertijab Berlangsung Senyap, Bupati Ganti Plt. Kadis PUPR Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Madina Berharap Uji Kompetensi Lahirkan Pejabat Cerdas dan Visioner

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PN Madina Kabulkan Eksekusi Pengosongan Rumah di Desa Mompang Julu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Madina Tepis Isu Mutasi dan Eksistensi ‘Tim Bayangan’ yang Bergerilya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025