Padang, StartNews Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menggelorakan gerakan 1.000 startup digital dari provinsi ini. Gerakan ini terkait dengan pemetaan isu dan potensi daerah dalam pengembangan usaha rintisan berbasis teknologi digital.
Gerakan 1.000 startup digital itu dibahas dalam kegiatan focus group discussion (FGD) Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo dengan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy bersama puluhan entrepreneur muda Sumbar di Auditorium Gubernuran, Padang, Sabtu (18/6/2022).
Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan pihaknya mengharapkan makin banyak startup yang mampu mendunia dari Sumatera Barat. Apa yang dihasilkan dari kekayaan dan budaya alam Sumbar maupun solusi-solusi sosial, menurut dia, bisa dibangun bersama menjadi sebuah model usaha melalui kolaborasi dengan gerakan 1.000 startup digital.
Selain membangun startup, Bonifasius menilai Sumbar juga butuh pengenalan dengan para venture capital yang akan berinvestasi pada usaha startup. Oleh sebab itu, melalui gerakan 1.000 startup digital, pihaknya melakukan pemetaan potensi startup lokal untuk dikembangkan lagi.
“Kementerian Kominfo akan menjadi fasilitator, menyiapkan sistem, tools, dan mekanisme yang dapat membantu pengembangan bisnis startup. Ada juga program khusus seperti coaching untuk menyesuaikan bisnis dengan pasar,” katanya.
Sementara Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menyambut baik kolaborasi yang dihadirkan gerakan 1.000 startup digital tersebut. Menurut dia, gerakan ini dapat membantu potensi entrepreneurship pemuda-pemudi Sumbar untuk meningkatkan skala usaha yang digeluti.
“Pemuda-pemudi Sumbar punya potensi luar biasa, kolaborasi bersama 1.000 startup digital dengan ekosistem lokal bisa membantu kita di Sumbar untuk scale up,” katanya.
Dia juga menyinggung program Entrepreneur Success Challenge (ESC) yang digagas bersama Minang Entrepreneur Connect (MEC Sumbar). ESC yang sudah memasuki batch ke-3, menurut dia, sukses menelurkan pengusaha-pengusaha muda kreatif yang mampu membantu sesama entrepreneur muda lainnya yang tengah merintis usaha.
Selain itu, Dia berpesan agar para perintis startup digital maupun UMKM segera mendaftarkan usahanya ke Dinas Koperasi dan UMKM, serta mendaftarkan kepemilikan hak kekayaan intelektual produk ataupun merek yang dimiliki ke Kemenkumham agar dapat terlindungi secara hukum.
“Jangan lupa di HAKI-kan, supaya produknya secara terlindungi, tidak sulit dan relatif murah, bisa pakai online juga,” pesannya.
Reporter: Rls
Discussion about this post