Panyabungan, StartNews Program Sijeges yang diciptakan manajaemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, menjadi wujud upaya peningkatan pelayanan bagi pasien di rumah sakit milik Pemkab Madina ini.
Sijeges merupakan akronim yang mengandung falsafah, yani: S diartikan senyumlah dengan tulus, I diartikan ikhlas dalam merawat pasien, J diartikan jangan judes dalam berkomunikasi, E diartikan empati dalam memberikan pelayanan, G diartikan gegaslah dalam melakukan tindakan, E diartikan edukatiflah setiap memberikan informasi, dan S diartikan sapalah semua orang dengan sopan.
Direktur RSUD Panyabungan dr. Rusli Pulungan menyampaikan hal itu pada kegiatan coffee morning di aula rumah sakit bersama dewan pengawas rumah sakit dan kalangan wartawan Sabtu (10/12/2022).
Rusli menyampaikan sosialisasi tersebut merupakan perintah Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan keluhan masyarakat selama ini.
“Pak Bupati mengharapkan ada perbaikan di sana sini. Makanya kami mengundang rekan-rekan wartawan, karena kami yakin perubahan yang kita lakukan di RSUD Panyabungan juga perlu disampaikan kepada masyarakat. Kami juga berharap apa-apa keluhan masyarakat bisa disampaikan secara langsung oleh rekan sekalian, sehingga perbaikan sistem pelayanan rumah sakit dapat segera terwujud,” katanya.
Selama ini, banyak keluhan masyarakat tentang pelayanan yang kurang baik terhadap pasien. Keluhan tersebut, menurut Rusli, merupakan bentuk perhatian bagi pihak rumah sakit untuk berbenah menuju ke arah yang lebih baik.
“Sijeges ini merupakan jawaban terhadap keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang kita berikan. Sijeges kita buat sebagai bentuk motto pelayanan yang kita harapkan menjadi karakter pelayanan di rumah sakit. Memang mengubah karakter itu sangat sulit, namun inilah yang diusahakan semaksimal mungkin,” ungkapnya.
“Makanya kita berharap tidak perlu ada deking-dekingan untuk mendapatkan pelayanan. Backing masyarakat atau pasien yang sedang berobat ke rumah sakit adalah saya sebagai direktur, kemudian dokter, manajemen, dan perawat rumah sakit. Bukan orang lain di luar institusi, imbuhnya.
Rusli menegaskan, masyarakat perlu tahu aturan-aturan yang harus dipenuhi. Pertama, aturan administrasi. Karena saat ini sudah masuk pada era asuransi BPJS, tentu aturan ini harus diikuti. Tidak ada yang bisa manabrak aturan itu,” ujarnya.
Kedua, Pemkab Madina melihat masyarakat yang sudah di-cover oleh BPJS belum termasuk keseluruhan. Itu sebabnya, Rusli menyebut pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak lain mencari solusi untuk meringankan beban masyarakat yang mau berobat.
“Ada program yang namanya non-register bekerja sama dengan pemerintah provinsi. Alhamdulillah setelah kita melakukan pendekatan ke provinsi, akhirnya Kabupaten Madina per Agustus 2022 menjadi bagian dari program non-register. Ini tidak banyak, hanya beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara yang dibantu, paparnya.
Selain itu, Pemkab Madina mendorong pemberdaan Baznas yang memiliki program Madina Sehat. Pihak RSUD Panyabungan membuat MoU dengan Baznas untuk meng-cover masyarakat yang kurang mampu.
Dokter spesialis THT ini menjelaskan, RSUD Panyabungan sudah ditetapkan sebagai Badan Pengelolaan Keuangan BLUD (BPK-BLUD) sejak tahun 2016. Namun, pelaksanaan secara mandiri baru sejak Januari 2022.
” Tahun 2022 ini RSUD Panyabungan tidak lagi mendapatkan dana APBD dari Pemkab Madina untuk menggerakkan rumah sakit ini. Yang diterima RSUD Panyabungan dari APBD hanya gaji PNS dan tunjangannya, di luar itu menjadi tanggung jawab rumah sakit,” terangnya.
Menurut dia, untuk mendukung kemandirian tersebut harus mempunyai usaha-usaha untuk mengefesiensikan dan mengefektifkan pendapatan dan belanja. Salah satu efesiensi pendapatan adalah memakai atau mengaplikasikan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).
“Begitu kita aplikasikan SIMRS pada tanggal 1 Februari 2022 di RSUD Panyabungan ini, maka administrasi pasien begitu masuk harus masuk ke sistem. Kalau sudah masuk ke sistem, merubah status fasien tersebut sangatlah sulit. Maka kami harap masyarakat kita itu datang ke rumah sakit ini dengan kondisinya yang sebenarnya, katanya.
Reporter: Rls
Discussion about this post