Panyabungan, StartNews – Senja beranjak larut di Desa Pagaran Galagala, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Namun, suasana di lokasi pengungsian korban banjir terasa hangat pada Jumat (28/11/2025) malam. Bukan karena nyala api, melainkan karena kehadiran Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution yang datang membawa kepastian: tidak ada satupun warga terdampak yang akan kelaparan.
Didampingi Plt. Kadis Sosial Madina A. Duroni dan perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos), Atika menembus malam untuk meninjau langsung kondisi 70 jiwa dari 20 Kepala Keluarga (KK) yang terpaksa meninggalkan rumah mereka yang terendam. Misi utamanya sederhana, tetapi penting, yakni memastikan pemenuhan gizi dan layanan kesehatan warga pascabencana.

Mengenakan kaos lengan panjang dilapir rompi, celana panjang, beralas kaki sandal, Atika menyalami satu per satu warga yang masih diliputi kecemasan. Dia membawa pesan tegas tentang kehadiran negara.
“Dalam status tanggap darurat ini, kami bersama Kemensos ingin memastikan masyarakat yang mengungsi dan terdampak bencana tidak ada yang kelaparan. Pemenuhan gizinya harus terpenuhi, juga kesehatannya,” ujar Atika dengan nada menenangkan.
Wakil bupati peraih dua rekor MURI ini menegaskan, seluruh kebutuhan dasar, terutama pangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Kehadiran timnya di tengah situasi sulit ini adalah bukti nyata komitmen gotong-royong dan kemanusiaan.
Di Pagaran Galagala, yang menjadi fokus utama peninjauan, segera didirikan dapur umum. Konsepnya kolaborasi. Logistik mentah didukung penuh oleh Kemensos. Sementara yang bertanggung jawab meracik dan memasak makanan hangat adalah ibu-ibu TP PKK.

“Ini bentuk gotong-royong agar kebutuhan masyarakat benar-benar terpenuhi,” jelas Atika.
“Kami meminta bantuan ibu-ibu PKK untuk memasak. Dengan begitu, makanan yang disajikan adalah makanan segar dan hangat yang benar-benar mereka butuhkan,” imbuhnya.
Dapur umum serupa juga telah beroperasi di Tanggabosi untuk melayani kebutuhan makan sekitar 600 jiwa pengungsi dari Muara Batang Angkola.
Meskipun cuaca hari itu dilaporkan membaik, Atika tetap mengingatkan warga untuk membatasi aktivitas dan tetap waspada, mengingat ancaman bencana susulan masih mungkin terjadi. Situasi bencana ini bersifat dinamis.
Atika menyebut pergerakan timnya tidak akan berhenti di Panyabungan Selatan. Tim akan melanjutkan perjalanan jauh ke Kecamatan Sinunukan dan kemungkinan Batahan, menyusul adanya laporan pengungsian terbaru.
“Kita masih menunggu data terbaru karena situasi ini sangat dinamis. Camat melakukan pelaporan setiap hari. Dari laporan itu, kita pastikan bahwa jika masih ada pengungsian, semaksimal mungkin tidak ada yang ditinggalkan,” tutur Atika.
Atika memastikan jangkauan bantuan akan terus meluas hingga seluruh warga Madina yang terdampak benar-benar terlayani.
Reporter: Sir





Discussion about this post