Panyabungan, StartNews Kepala Dinas Pertanian Mandailing Natal (Madina) Siar Nasution mengatakan saat ini ada 20 titik jaringan irigasi di berbagai kecamatan yang rusak akibat banjir sekitar dua bulan yang silam. Selain musim kemarau, jaringan irigasi yang tidak berfungsi tersebut dinilai menjadi penyebab areal persawah petani mengalami kekeringan.
Ada 20 titik jaringan irigasi yang rusak akibat banjir dua bulan silam. Termasuk di Panyabungan Selatan, Panyabungan Barat, Nagajuang, Hutabargot, Kotanopan, dan daerah lainnya, kata Siar kepada startnews, Rabu (6/4/2022).
Siar mengatakan saat ini memang memasuki musim tanam. Namun, musim kemarau juga memengaruhi debit air yang mengairi areal persawahan. Intinya, adapun air itu kalau kita tidak perbaiki jaringan irigasi tersiernya, akan sia-sia. Jaringan irigasi tersiernya yang ada di desa-desa ini (kondisinya) payah, kata Siar.
Kalaupun ada air di jaringan primer, kata dia, jika jaringan irigasi tersiernya tidak diperbaiki, maka airnya tidak akan bermanfaat dan tidak tersalurkan ke sawah petani.
Menurut Siar, pihaknya sudah mengusulkan perbaikan 20 titik jaringan irigasi tersebut menggunakan dana tidak terduga (TT). Namun, sampai sekarang usulan dari Dinas Pertanian tersebut belum terealisasi.

Musim kemarau yang hampir sebulan melanda wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyebabkan areal persawahan di wilayah ini kering kerontang. Kalau kondisiini terus berlangsung beberapa hari kedepan, dikhawatirkan petani akan gagal tanam.
Di wilayah Kotanopan, misalnya, ada beberapa areal persawahannya kering kerontang akibat air dari saluran irigasi tidak lagi mengalir karena debit air di sungai mengecil. Padahal, seharusnya saat ini musim tanam sudah di mulai. Namun, mengingat air tidak masuk, areal persawahan menjadi kering dan bibit padi di persemaian pun menguning.
Seperti di sebagian wilayah Saba Sabarang Desa Muara Soro dan Saba Lombang Desa Hutabaringin. Kondisi di areal persawahan ini sama sekali belum pernah dialiri air. Bahkan, sebagain areal persawahan ada yang belum dicangkul dan sebagian lagi siap tanam. Namun, mengingat tidak ada air, bibit padi yang sudah berumur sebulan lebih mulai menguning dan terpaksa harus disiram pagi dan sore hari.
Masrah Nasution, salah seorang petani di Saba Lombang Desa Hutabaringin, mengatakan umur bibit padinya sudah hampir sebulan. Namun, sampai saat ini belum ditanam. Bahkan, karena ketiadaan air, bibit padi sudah mulai menguning di persemaian. Pagi dan sore dia harus menyiram bibit padi di areal persemaian. Sedangkan lahan untuk tempat tanam bibit ini kondisinya sudah kering kerontang.
Reporter: IRP
Discussion about this post