Panyabungan, StartNews Puluhan siswa dan siswi SMA Negeri 1 Panyabungan mengikuti webinar secara daring yang menghadirkan pemateri utama Prof. M. Yusuf, ketua harian Parsadaan Alumni SMA Sada (Pasmada) Panyabungan yang juga Guru Besar Kimia Anorganik pada Prodi Kimia Universitas Negeri Medan.
Webinar yang berlangsung pada Sabtu (28/10/2023) ini juga diikuti para guru serta anggota dan pengurus Pasmada. Dalam webinar itu, Profesor Yusuf menyampaikan materi berbasis teori Gerak Brown dalam kimia ketika menjalani kehidupan bersekolah pada masa SMA.
Menurut Prof. Yusuf, ada empat permasalahan yang dia temui ketika menuntut ilmu di SMA. Pertama, pengalamannya di SMA tidak berjalan mulus. Mulai dari rangking 5 di kelas 1, rangking 1 di kelas 2, dan rangking 4 di kelas 3. Menurunnya rangking di kelas 3 menjadi empat, sehingga memutuskan harapan untuk dapat masuk bebas tes ke universitas negeri.
Kedua, pada masa sekolah. Menurut dia, SMA Negeri Panyabungan kalah saing dengan SMA favorit di Medan. Sehingga, diperlukan perlakuan khusus agar mutu siswa sama seperti siswa di sekolah favorit. Mereka ini nantinya akan menjadi lawan saat ikut ujian masuk PTN (UMPTN), katanya.
Ketiga, pada masa SMA bukan siswa tidak mengerti pelajaran. Akan tetapi, kata dia, soalnya yang memang berat. Soal UMPTN umumnya kategori C4-C6 berbasis HOTS. Soal kategori ini adalah kategori analisis, evaluasi, dan mencipta. Sementara soal yang umumnya ada di pelajaran SMA adalah C1-C3, yaitu mengingat, memahami, dan menerapkan.
Keempat, masalah atmosfer akademik. Masih sedikit siswa yang mengerti bahwa tantangan UMPTN itu berat. Akibatnya, banyak siswa yang tidak serius belajar lebih lanjut untuk memahami soal-soal C4-C6. Ini yang menyebabkan tidak banyak kawan berdiskusi untuk memecahkan soal-soal yang sulit, ungkapnya.
Untuk mengatasi empat persoalan tersebut, menurut Profesor Yusuf, perlu menggunakan teori kimia Gerak Brown. Gerak ini merupakan gerak ke segala arah agar reaksi kimia dapat berjalan. Artinya, menyikapi kondisi tersebut tidak dengan berdiam diri, apalagi tidak berbuat apa-apa. Tapi bergeraklah, berusahalah sebisa mungkin agar keberhasilan diperoleh. Contohnya dengan membahas soal C4-C6 lebih banyak, mengikuti bimbel jarak jauh, memperlama waktu belajar, dan mengurangi waktu untuk hal yang tidak bermanfaat, bebernya.
Selain itu, Profesor Yusuf juga menyampaikan teori fisika tentang Hukum Newton 2. F=m.a. Gaya adalah massa dikali percepatan. Jika kita sudah tertinggal, harus lebih banyak percepatan yang harus kita lakukan agar tujuan dapat dicapai. Jika percepatan = 0, maka tidak akan ada hasil yang akan diperoleh. Dengan menerapakan prinsip ini, akhirnya pemateri lulus UMPTN di USU, ungkapnya.
Selain kedua teori IPA tersebut, Profesor Yusuf juga memotivasi tentang strategi belajar dan menjaga motivasi. Buat daftar yang harus dipelajari, bagi waktu dalam sesi 20 menit, perbanyak latihan soal, jelaskan pada diri sendiri, tanyakan bagian yang tidak dimengerti kepada teman, guru, senior. Usahakan belajar 1 jam pada pagi hari, 1 jam pada siang hari, dan 2,5 jam pada malam hari.
Milikilah motivator eksternal dan internal. Kekalahan hidup seperti masalah ekonomi, hinaan, dan kesulitan belajar bukanlah untuk diratapi. Apalagi menyalahkan orang lain. Namun, perbaikilah diri terus menerus agar cita-cita dapat diraih. Prinsip ini sama dengan Kaizen di jepang, tuturnya.
Reporter: Romi Hidayat





Discussion about this post