Hutabargot, StartNews – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) melalui Dinas Pertanian akan membuka lahan seluas 1.650 hektare yang difokuskan untuk perkebunan jagung. Dari sisi ekonomi hasil panen komoditas ini cukup menjanjikan.
“Harga jagung saat ini di kisaran 6.000-7.000 rupiah per kilogram,” kata Plt. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Taufik Zulhandra Ritonga pada acara Penyerahan Benih Jagung Hibrida dan Panen Raya Jagung di Desa Sayurmaincat, Kecamatan Hutabargot, Madina, Senin (27/10/2025).
Terkait pemilihan lokasi panen dan penyerahan bibit, Taufik mengungkapkan dalam satu tahun terakhir petani di Kecamatan Hutabargot, Nagajuang, dan Panyabungan Utara getol menanam jagung.
“Bisa disebut tiga kecamatan ini sebagai sentra pertanaman jagung di Kabupaten Mandailing Natal,” katanya.
Untuk Kecamatan Hutabargot saja, kata dia, sudah mencapai pertanaman seluas 26,5 hektare. Sedangkan pertanaman di Kabupaten Mandailing Natal sampai saat ini ada sekitar 468,5 hektare.
Senin (27/10/2025) kemarin, Pemkab Madina menyalurkan bantuan bibit jagung hibrida dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak 24,75 ton yang ditargetkan menyasar 150 kelompok tani di 16 kecamatan di kabupaten ini.
Pada kesempatan itu, Bupati Madina H. Saipullah Nasution menjelaskan di tengah keterbatasan anggaran Pemkab Madina masih memberikan perhatian pada sektor pertanian, termasuk jagung. Tahun ini ada bantuan bibit bagi kelompok tani dengan sumber anggaran dari APBD.
“Untuk mendukung pertanian jagung, tahun ini Pemkab Madina telah memberikan kontribusi berupa kegiatan budidaya jagung hibrida yang bersumber dari APBD kepada masyarakat seluas 6,7 hektare,” katanya.
Saipullah menerangkan, pemerintah pusat telah mencanangkan agar Indonesia bisa swasembada pangan, termasuk komoditas jagung. Untuk itu, dia meminta kelompok tani bersungguh-sungguh mendukung program tersebut, terlebih dengan adanya bantuan dari Kementan.
Dia juga menekankan agar petani tidak perlu khawatir menghadapi masa panen yang biasanya membuat harga turun. Sebab, Bulog telah ditugaskan membeli hasil panen para petani.
“Begitu nanti ada panen melimpah, harga turun, sehingga masyarakat pasti kecewa. Presiden sudah menugaskan Bulog untuk membeli. Saya pikir tidak ada lagi kekhawatiran tidak ada yang membeli barang ini atau panen pasti ada yang beli,” katanya.
Di lain sisi lain, Saipullah menilai sektor pertanian cukup menjanjikan dan bisa diandalkan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Sektor pertanian ini betul-betul menjanjikan, karena di pertanian ini banyak sekali masyarakat yang terlibat,” tuturnya.
Reporter: Sir





Discussion about this post