Medan, StartNews Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis mengajak semua pihak semakin peduli terhadap PAUD dan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Menurut dia, stimulasi pendidikan dan pemenuhan kebutuhan lainnya untuk kedua kelompok anak tersebut sangat membutuhkan perhatian.
Nawal Lubis menyampaikan hal itu saat menerima audiensi para penyelenggara pendidikan di TK Mutiara Bunda dan sekolah ABK Annur Sakinah binaaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kecamatan Galang, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Kamis (3/2/2022).
Hak anak usia dini, apalagi yang berkebutuhan khusus, untuk belajar, bermain, dan mendapat perlindungan harus terpenuhi. Kita semua tentu bisa berperan. Tidak hanya pemerintah, tapi semua pihak, ujar Nawal Lubis.
Terkhusus ABK, Nawal percaya semua anak punya potensi, meski kondisinya berbeda beda. Jadi, kita harus fokus pada pengembangan potensinya, bukan pada disabilitasnya, kata Nawal sembari menekankan bahwa ABK juga dapat mandiri dan beprestasi sesuai minatnya.
Nawal yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaifuddin dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nurlela, juga mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dengan segala kewenangannya akan terus berupaya mendorong pemenuhan hak anak. Tidak hanya melalui instrumen pendidikan, tetapi juga dari berbagai program pembangunan. Antara lain, program kesejahteraan masyarakat, sosial, dan pemberdayaan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Syaifuddin menyampaikan, Pemprov Sumut sangat memperhatikan pendidikan bagi ABK. Saat ini, Pemprov Sumut mengelola 153 Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Satu diantaranya SLB negeri khusus anak autis terbesar di Sumatera.
Pemprov Sumut juga menyalurkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) bagi SLB yang dikelola secara pribadi atau swasta.
Kita baru menyelesaikan peralihan SLB dari kabupaten/kota ke provinsi. Sekarang Pemprov mengelola 153 SLB, bahkan kita punya sekolah khusus autis terbesar di Sumatera, ujar Syaifuddin.
Khusus untuk SLB pribadi atau swasta, Syaifuddin menambahkan, Pemprov Sumut juga menyalurkan BOP guna membantu biaya tenaga pendidik, bantuan bagi siswa, dan lain sebagainya. Dengan syarat siswanya terdaftar di Dapodik dan terlembaga sekolah.
Untuk itu, kami mendorong agar penyelenggara pendidikan untuk ABK seperti yang dikelola PKBM di kecamatan-kecamatan bisa mendaftarkan siswanya ke Dapodik dan melembagakan diri menjadi sekolah, sehingga Pemprov bisa bantu, jelasnya.
Sebelumnya, pimpinan rombongan audiensi, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Galang Hani Desnovianti mengatakan PKBM Kecamatan Galang membina 32 siswa ABK. Sebanyak 12 di antaranya adalah anak autis. Selama setahun beroperasi, pendidikan yang diselenggarakan tidak dipungut biaya. Sehingga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar berjalan optimal dan dapat berkelanjutan.
Reporter: Rls/Sir





Discussion about this post