Panyabungan, StartNews Ketua DPD Partai Ummat Mandailing Natal (Madina) As Imran Khaitamy Daulay didampingi Wakil Ketua Ni’mat Hidayat Harahap menyampaikan kekecewaannya atas kejadian pembukaan sumur pengeboran gas milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang kembali menelan korban pada Ahad, 6 Maret 2022. Sebab, hal serupa sudah pernah terjadi sampai menelan korban jiwa yang banyak.
Imran menegaskan, semestinya insiden tersebut sudah tidak patut terjadi apabila pihak PT SMGP benar-benar menjadikan peristiwa terdahulu sebagai peringatan keras bagi mereka demi keselamatan warga di sekitar wilayah operasi PT SMGP.
Untuk itu, PT SMGP harus bertanggung jawab penuh terhadap semua dampak yang diakibatkan oleh kelalaian mereka, terutama terhadap para korban yang hingga saat ini sudah mencapai 23 orang yang menjalani perawatan di RSUD Panyabungan,” tegas Imran.
Kepada pihak pemerintah, Imran meminta agar bersama-sama dengan Forkopimda kabupaten dan provinsi segera mengambil langkah konkrit sebagai tindakan awal pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang lebih fatal lagi.
Menurut Imran yang juga mantan Ketua DPRD Madina, sebaiknya pemerintah dan unsur Forkopimda Kabupaten Madina dan Provinsi Sumut menginvestigasi kejadian dan melakukan evaluasi teknis terhadap tingkat kelayakan infrastruktur/bangunan instalasi milik PT SMGP yang ada di lokasi proyek panas bumi tersebut.
“Pemerintah berwewenang mestinya segera lakukan investigasi lapangan dan mengevaluasi bangunan instalasi pipa milik PT SMGP. Tutup saja sementara operasi PT SMGP sampai ada hasil investigasi dan evaluasi yang menyatakan layak untuk kembali beroperasi,” katanya.
Kepada segenap komponen masyarakat, Imran mengimbau agar tidak panik, tetapi tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak jelas sumber dan tingkat kebenarannya.
Reporter: Rls/Sir
Discussion about this post