Panyabungan, StartNews Bupati Mandailig Natal (Madina) HM Jakfar Sukhairi Nasution meminta kepolisian membentuk tim untuk memeriksa insiden kebocoran gas H2S milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, akibat kelalaian perusahaan atau tidak.
Jika terbukti akibat kelalalian, kata Sukhairi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina meminta perusahaan panas bumi itu bertanggung jawab.
Kita minta polisi bentuk tim melakukan pemeriksaan kepada perusahaan. Kalau ini memang (terbukti) kelalaian, pemerintah daerah minta tindakan tegas secara hukum, kata Sukhairi saat melihat langsung kondisi para korban yang diduga keracunan akibat menghirup gas PT SMGP di Ruang IGD RSUD Panyabungan, Minggu (6/3/2022) malam.
Sukhairi juga meminta PT SMGP bertanggung jawab atas insiden bocornya sumur di Wellpad AAE di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina.
Pemerintah daerah meminta perusahaan harus bertanggung jawab, karena ini kejadian yang kedua kali, tegas Sukhairi.
Meski demikian, Sukhairi mengaku belum mendapat informasi yang valid dari pihak PT SMGP terkait kondisi sumur apakah sudah aman atau tidak.
Sebab, kata Sukhairi, berdasarkan keterangam warga, karyawan perusahaan saat kejadian meninggalkan sumur, sehingga belum diketahui apakah kondisi permukiman penduduk sudah aman atau tidak.
Yang pasti, Sukhairi menegaskan pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi kejadian guna memastikan keamanan warga, termasuk memastikan kemungkinan masih adanya warga yang belum dievakuasi.
Hingga pukul 20.20 WIB, jumlah korban yang diduga keracunan akibat menghirup Gas H2S yang keluar dari perusahaan PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, masih berdatangan.
Beberapa korban dievakuasi menggunakan mobil ambulans dan angkutan umum yang silih berganti datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan.”Saat ini sudah ada 18 orang korban,” sebut salah satu petugas RSUD Panyabungan saat ditanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Panyabungan belum merinci daftar nama-nama korban yang keracunan.Pasalnya, para korban masih berdatangan ke RSUD Panyabungan. Peristiwa keracunan ini terjadi pada Minggu (6/3/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Saat itu pihak PT SMGP sedang melakukan kegiatan Well Test di Well Pad AAE di Desa Siabanggor sekira pukul 15.00 WIB.
Reporter: Sir
Discussion about this post