Padangsidimpuan, StartNews – Sebuah foto seorang pria dengan kepala berlumuran darah mendadak viral di media sosial. Unggahan ini disertai narasi yang menyebut pria tersebut menjadi korban begal. Peristiwa ini disebut terjadi di Jalan Sutan Soripada Mulia, Silandit, tepatnya dekat Masjid Nurul Ilmi, Kota Padangsidimpuan pada Rabu (10/9/2025) pukul 01.00 dini hari.
Namun, kabar itu dipastikan tidak benar. Polisi menegaskan hingga kini tidak ada laporan warga terkait kasus pembegalan seperti yang diisukan.
Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan AKP H. Naibaho menegaskan hingga saat ini tidak ada warga yang melapor terkait adanya peristiwa pembegalan sebagaimana yang diisukan.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak langsung percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya. Bila ada tindak kriminal, segera laporkan ke call center Polri 110, dan akan langsung kami tindaklanjuti,” katanya, Kamis (11/9/2025).
Dia juga menekankan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. “Situasi Kota Padangsidimpuan dalam keadaan aman dan kondusif. Percayakan kepada aparat kepolisian untuk menjaga keamanan,” tambahnya.
Meski begitu, pihak kepolisian tetap menginginkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi tindak kejahatan.
Sementara pihak RSUD Padangsidimpuan saat dikonfirmasi membantah pria tersebut merupakan korban begal.
Menurut keterangan pihak rumah sakit, pasien datang ke IGD dalam kondisi berlumuran darah dan tercium aroma alkohol, sehingga diduga sedang mabuk.
Pihak rumah sakit menambahkan, mereka tidak mengetahui secara pasti penyebab luka yang dialami pasien. Namun, berdasarkan dugaan awal, pria tersebut kemungkinan mengalami kecelakaan sebelum dibawa ke IGD.
Meski demikian, tenaga medis tidak menelusuri lebih jauh penyebab kejadian, karena fokus utama mereka adalah memberikan pertolongan dan perawatan.
Pria itu diketahui bernama Riski Hanafi Tambunan, warga Padang Matinggi, Kota Padangsidimpuan.
Atas hal ini, pihak kepolisian mengingatkan masyarakat agar bijak menggunakan media sosial serta tidak menyebarkan kabar bohong yang dapat memicu keresahan.
Reporter: Lily Lubis





Discussion about this post