Medan, StartNews Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah berencana mengadopsi cara pengurus Masjid Jogokariyan, Jogjakarta, dalam memakmurkan masjid dan masjid memakmurkan umat. Untuk tujuan ini, Musa Rajekshah akan mengajak kerja sama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumut.
Musa Rajekshah menyampaikan niatnya itu pada diskusi bersama DMI dan Pengurus Masjid Al Musannif di teras Masjid Al Musannif, Komplek Cemara Asri, Selasa (2/11/2021).
“Setiap pertemuan jangan hanya diisi pembahasan saja, jangan membuang waktu, pulang dari sini harus ada yang kita lakukan agar niatan kita memakmurkan masjid untuk membangkitkan ekonomi umat ini, bisa cepat terealisasi,” ujarnya.
Kunjungan Musa Rajekshah ke Masjid Jogokariyan belum lama ini memberi kesan mendalam. Perjalanan Masjid Jogokariyan menjadi masjid percontohan butuh proses yang panjang hingga dikenal dan dipercayai oleh banyak orang untuk menyalurkan sedekahnya.
“Bagaimana sistem yang diterapkan, uang dari infak berputar untuk kepentingan jamaah dan lainnya harus segera kita terapkan di sini. Program ini kita mulai dulu di Masjid Al Musannif. Tapi jika ada masjid yang memiliki pemahaman sama, ayo kita jalan bersama,” ujar Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Selain Jogokariyan, lanjut Ijeck, Masjid Muslim United juga menginspirasi dimana jamaah tertua berusia 44 tahun dan mayoritas adalah anak muda milenial usia di bawah 30 tahun, di antaranya menjadi marbot mengurus masjid dan melayani jamaah.
“Ini yang harus kita lakukan, bagaimana masjid bisa juga diisi anak-anak muda dengan program yang menarik, jadi tempat bermainnya anak-anak kecil,” ujarnya.
Sementara masjid juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi agar memiliki sistem terdata, laporan kegiatan hingga laporan keuangan yang baik dan lainnya.
“Kalau sudah bagus, ini bisa kita perkenalkan untuk masjid-masjid lain. Jadi, gak sekadar kunjungan saja. Nanti ada pelatihan entrepreneur untuk remaja masjid dan lainnya. Intinya punya program yang jelas untuk masjid,” katanya.
Usaha ini, menurut dia, dilakukan semata untuk memakmurkan masjid dan bagaimana masjid juga memakmurkan ekonomi umat.
“Jangan sampai ada pemikiran saya melakukan ini untuk politik. Saya juga tegaskan kalau ini tidak digaji. Tidak ada gaji untuk mengurus rumah Allah ini, jangan berharap keuntungan,” tegas Ijeck.
Sementara Ketua DMI Sumut Ustad Irhamuddin mengatakan waktunya beraksi dan pihaknya segera bergerak untuk menyusun program, mendata warga yang membutuhkan di sekitar masjid hingga memberi edukasi atau penanaman mindset kepada pemuda-pemudi terkait manfaat masjid yang bukan hanya tempat ibadah, tapi juga tempat bersosialisasi.
Reporter: Rls/Sir
Discussion about this post