HAKIM Mahkamah Konstitusi (MK) sudah ketok palu, Senin (24/2/2025) lalu. Mahkamah menolak seluruh dalil gugatan pasangan calon bupati dan wakil bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 1, Harun Mustafa Nasution M. Ichwan Nasution.
Kamis (27/2/2025) besok, KPU Madina menggelar rapat pleno penetapan pasangan Saipullah Nasution Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA) sebagai bupati dan wakil bupati Madina terpilih untuk periode 2025-2030. Di bawah komando ketua tim pemenangan Khoiruddin Faslah Siregar, Paslon SAHATA unggul 941 suara.
Rangkaian peristiwa itu akan menambah rekor ciamik politisi yang akrab disapa Faslah ini. Dia mencatatkan empat kali berturut-turut atau qwart-trick sukses memimpin tim pemenangan Pilkada Madina. Namun, empat kali tak terkalahkan itu tak membuatnya pongah. Bahkan, belakangan ini dia jarang muncul ke permukaan dan condong berdiam diri.
Faslah panggilan akrabnya adalah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di sana pun dia termasuk politisi ulung. Empat periode terpilih sebagai ketua. Rekor terlama untuk ketua partai di kabupaten ini. Ideologi berpolitiknya bersandar pada ajaran-ajaran KH Abdurahman ‘Gus Dur Wahid, KH Musthofa Bisri, KH Munasir Ali, KH Muchith Muzadi, dan KH Ilyas Ruhiat sebagai pendiri partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan bintang itu.
Selain santun, Faslah juga bisa disebut sebagai politisi yang tahu diri. Meskipun telah memenangkan paslon dalam empat Pilkada terakhir, dia tak pernah jemawa, apalagi sampai merasa paling berjasa. Kehidupannya pun tidak banyak berubah. Dia terkesan hanya memenuhi tanggung jawab tanpa meminta imbalan yang muluk-muluk.
Ajaran-ajaran yang diterimanya selama pengaderan di dalam partai dan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) terimplementasikan dengan baik. Sikap tanggung jawab, jujur, ulet, sopan, dan sederhana melekat pada ayah tiga anak ini.
Sebagai ketua tim pemenangan, Faslah berhasil mengantarkan HM Hidayat Batubara-Dahlan Hasan Nasution, Dahlan Hasan Nasution-HM Jafar Sukhairi Nasution, HM Jafar Sukhairi Nasution-Atika Azmi Utammi Nasution, dan terakhir Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi Nasution ke pucuk pimpinan eksekutif di kabupaten paling selatan di Sumatera Utara ini.
Pemilik Radio StArt FM Panyabungan dan startnews.id ini selalu all out bila diberi amanah dan tanggung jawab. Faslah tak lelah berjuang walaupun dalam kondisi kurang sehat. Bahkan, semasa tahapan kampanye Pilkada Madina 2024, dia sempat dua kali dirawat di rumah sakit akibat beban pikiran dan penyakit asam lambung yang dideritanya.
Apakah dia undur diri? Ternyata, tidak. Sepulang dari rumah sakit, walau masih dalam kondisi sempoyongan, Faslah langsung berkantor. Dia kembali aktif mengonsolidasi dan mengoordinasi tim agar semua strategi pemenangan berjalan sesuai rencana.
Semangat juangnya mengemban amanah sebagai ketua tim pemenangan kerap membuat keluarganya mengkhawatirkan kondisi kesehatannya. Tidak baik meninggalkan tanggung jawab di tengah jalan. Amanah ini harus tuntas, kata Faslah beralasan.
Faslah memang piawai menjalin komunikasi dan lobi politik. Ini terlihat semasa menjadi anggota DPRD Madina periode 2005-2009 dan perhelatan Pilkada Madina empat periode terakhir. Beragam dinamika dalam proses pemenangan paslon telah dia lalui. Bahkan, sampai dua kali bermuara di Mahkamah Konstitusi. Hasilnya selalu berujung kemenangan.
Kemampuan komunikasi itu yang membuat kepercayaan tim kepadanya begitu tinggi. Alumni STM Karya Guna Jakarta ini juga dekat dengan berbagai kalangan, tak terkecuali tokoh-tokoh kabupaten ini, yang berskala daerah maupun nasional. Bisa disebut dia adalah ‘tukang jahit’ perpolitikan di Bumi Gordang Sambilan.
Uniknya, ada semacam paradoks dalam diri Faslah. Meskipun berhasil mengantarkan orang lain menjadi kepala daerah, dia termasuk politisi yang kurang beruntung dalam pertarungan pribadi. Sejak Pemilu 2009 hingga Pemilu 2024, dia tak lagi bisa mengulang sukses tahun 2005 lalu. Empat kali kontestasi, empat kali pula dia gagal melenggang ke gedung DPRD Madina. Tampaknya, dia memang ditakdirkan sebagai politisi spesialis pemenangan Pilkada.
Namun, secara kolektif dan sebagai ketua partai dia termasuk sukses. Pada Pilkada 2014, PKB meraih lima kursi dan menempatkan satu kadernya sebagai wakil ketua. Saat itu, nama HM Jafar Sukhairi Nasution yang ditetapkan sebagai bagian dari unsur pimpinan legislatif. Pada prosesnya Sukhairi dipinang Dahlan Hasan untuk menjadi calon wakil bupati. Faslah sendiri didapuk sebagai ketua tim pemenangan.
Pun pada 2019 lalu, PKB berhasil meraih empat kursi. Artinya, fraksi murni tetap terjaga. Saat itu, dua kader PKB berkontestasi pada Pilkada, yakni Sukhairi berpasangan dengan Atika dan Zubeir Lubis yang dipinang sebagai calon wakil oleh Sofwat Nasution.
Pemilu 2024 lalu, PKB nyaris sempurna. Berhasil meraih suara terbanyak dan menyegel kursi pimpinan DPRD. Dari lima dapil yang ada, empat di antaranya PKB nyaris meraih dua kursi. Perolehan 38.776 suara pun menjadi yang tertinggi di kabupaten ini. (Sir)
Discussion about this post