• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Jumat, September 26, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Cerita Stevanus Ogen, Patriot Energi yang Dirindukan Warga Oray

by Redaksi
Kamis, 3 November 2022
0 0
0
Cerita Stevanus Ogen, Patriot Energi yang Dirindukan Warga Oray

FOTO: ISTIMEWA.

Subang, StartNews Tak terasa sudah setahun berkarya membantu masyarakat kampung Oray di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat. Perasaan sedih dan harapan terhadap keberlanjutan program tertanam dalam hati, meninggalkan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Inilah yang dirasakan Stevanus Sogen (29 tahun). Pemuda berambut panjang asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini harus mengakhiri tugasnya sebagai salah satu Patriot Energi angkatan 2021-2022. Dia tak menyangka bisa menjelajah jauh ke lokasi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

“Untuk mencapai lokasi penugasan dari kota Kaimana, kita harus menggunakan transportasi laut berupa longboat selama 4 jam, dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 3 hari menaiki bukit,” ujar Stevanus usai acara penutupan Program Patriot Energi Angkatan ke-3 periode 2021-2022, di Wisma Butterfly Heaven, Subang, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022).

Semangat memberi manfaat kepada sesama mendorong Stevanus menuju lokasi terpencil ini. Dia menceritakan awal mula kedatangan ke lokasi penugasan dan berkoordinasi dengan pengurus distrik (setara kecamatan) yang ditanggapi dengan tatapan kaget, karena masyarakat setempat juga belum pernah ke lokasi yang dituju.

“Hei kamu mau ke atas? Saya saja yang tinggal di distrik sini sudah 5-6 tahun belum pernah sampai sana. Tunggu kalau ada jalan dulu, saya baru kesana,” cerita Stevanus mengenai tanggapan warga saat dirinya ingin menuju kesana.

“Saya mau kesana. Saya mau bikin survei bantuan untuk lampu. Tapi, masyarakat Kaimana sempat melarang saya. Jangan bikin kita punya masyarakat jadi susah. Saya tidak mau kalau tidak jalan dulu,” imbuhnya.

Kendati begitu, Stevanus dibantu enam orang dari Kaimana ke lokasi tujuan. Sesampainya di Kampung Oray, masyarakat setempat menerima keberadaan Stevanus dengan senang hati. Apalagi Kampung Oray jarang dikunjungi pendatang yang bukan dari tanah Papua.

“Sesampainya di tujuan, semua masyarakat Oray datang. Mungkin baru pertama kali ada pendatang. Seperti baru liat orang luar, mereka panggil saya Pak Bos,” ujar Stevanus.

Selama setahun, Stevanus memberikan berbagai macam kegiatan produktif untuk memberdayakan masyarakat, termasuk memberikan pengajaran bahasa Indonesia.

“Dari sebelumnya seluruh masyarakat Oray tidak bisa berbahasa Indonesia hingga 50 persen masyarakat bisa berbahasa Indonesia meski masih belum lancar,” jelasnya.

Menurut Stevanus, warga Kampung Oray berterima kasih kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang telah membangun pemasangan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) serta mengirimkan satu orang Patriot Energi.

“Mereka berterima kasih sekali kepada Kementerian ESDM yang telah membangun APDAL dan SPEL untuk mereka dan juga mengirimkan seorang Patriot Energi. Karena selama ini tidak ada yang berani masuk ke Kampung Oray dan baru orang Patriot Energi saja yang pertama masuk kesana,” ujar Stevanus sambil tertawa.

Pria humoris ini melanjutkan, Kampung Oray terbantu dengan keberadaan APDAL dan Spell, terutama saat ada kematian dan persalinan di malam hari.

Setelah pembangunan APDAL dan SPEL selesai, Stevanus punya tanggung jawab membantu sebagian masyarakat untuk memikul tanggung jawab perawatan dan pengoperasiannya.

Minimnya akses kesehatan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Stevanus. Kendati begitu, kepulangannya ke Jakarta disertai dengan tatapan sedih masyarakat Oray yang lugu, ramah, dan bersahaja.

“Pak Boss mau pulang kah, akan kembali atau tidak?” tanya mereka.

Untuk diketahui, Kementerian ESDM membuat Program Patriot Energi. Program ini difokuskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat melaui penyediaan akses listrik yang inkulsif berbasis Energi Baru Terbarukan di lokasi 4T (terdepan, terluar, tertinggal, dan wilayah transmigrasi).

Para pemuda dan pemudi yang dikirim sebagai garda terdepan wujud kehadiran negara di lokasi terpencil berkontribusinya membangun masyarakat.

Reporter: Rls

Tags: Kampung OrayKementerian ESDMPatriot EnergiStevanus Ogen
ShareTweet
Next Post
Tangani Masalah Stunting, Pemko Sibolga Bentuk Kampung KB dan DASHAT

Tangani Masalah Stunting, Pemko Sibolga Bentuk Kampung KB dan DASHAT

Discussion about this post

Recommended

112 Ribu Warga Sumatera Utara Terima Sertifikat Tanah

112 Ribu Warga Sumatera Utara Terima Sertifikat Tanah

3 tahun ago
Kini Yendika Rinaldi Tak Lagi Berjalan Kaki ke Sekolah

Kini Yendika Rinaldi Tak Lagi Berjalan Kaki ke Sekolah

9 bulan ago

Popular News

  • Pemprov Sumut Perbaiki Infrastruktur di Berbagai Kabupaten, Tak Ada di Madina

    Pemprov Sumut Perbaiki Infrastruktur di Berbagai Kabupaten, Tak Ada di Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Riksus Lagi, Kali Ini Menyasar Semua Kabid di Distan Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh Foto Mesra Kepsek dengan Perempuan Bersuami Beredar Luas di Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bungkusan Berisi Ari-ari Bayi di Gedung Lama RSUD Panyabungan Bikin Geger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Ini Pemprov Sumut Targetkan Pembangunan 15 Ribu Rumah untuk MBR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025