Panyabungan, StartNews – Camat Lembah Sorik Marapi (LSM) Paryati Ningsih Daulay membantah tudingan ingkar janji terkait bisnis pesanan foto resmi Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) yang sebelumnya ramai diberitakan media online.
Paryati menegaskan kronologi yang terjadi tidak seperti yang diberitakan media online itu. Menurut dia, persoalan bermula ketika seorang rekanan bernama Khoirul Saleh Pulungan datang menawarkan pemasangan foto bupati dan wakil bupati di setiap desa di Kecamatan LSM dengan harga tertentu.
Namun, saat pembicaraan, Paryati mengaku belum memutuskan untuk menerima tawaran tersebut, karena akan didiskusikan lebih dahulu dengan para kepala desa.
“Belum ada kesepakatan apapun dengan KS (Khoirul Saleh), sudah langsung dipesan. Intinya tidak ada perjanjian tertulis ataupun PO,†kata Paryati, Rabu (27/8/2025).
Paryati mengaku sempat terkejut, karena foto yang dimaksud ternyata sudah masuk dari rekanan lain. Hal ini membuat Khoirul Saleh Pulungan merasa dirugikan dan bereaksi keras seolah dirinya dipermainkan, padahal belum ada perjanjian resmi.
Lebih lanjut, Paryati menyebut pemberitaan yang beredar di media online tidak sesuai fakta. Bahkan, demi menjaga hubungan baik, dia bersedia membantu Khoirul Saleh Pulungan mengembalikan modal dengan membayar Rp1 juta, meski pembayaran belum bisa dilakukan segera karena keterbatasan dana.
“Demi kebaikan bersama, saya mau membantu mengganti kerugiannya Rp1 juta. Tapi, KS (Khoirul Saleh Pulungan) memaksa saya untuk segera membayar, padahal dari awal tidak ada kesepakatan waktu pembayaran,†tambahnya.
Paryati menegaskan, saat ini foto bupati dan wakil bupati Madina sudah terpasang di setiap desa dan Kantor Camat LSM, tetapi pengadaannya berasal dari rekanan lain, bukan dari Khoirul Saleh Pulungan.
“Saya sangat kecewa diberitakan seolah saya ingkar janji, padahal dari awal belum ada kesepakatan apapun. Saya hanya ingin persoalan ini diselesaikan dengan baik,†tegasnya.
Reporter: Agus Hasibuan





Discussion about this post