Panyabungan, StartNews – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 5 Panyabungan, Selasa (14/10). Saipullah memastikan distribusi makanan kepada siswa berjalan lancar dan sesuai standar gizi yang ditetapkan.
Dalam peninjauan itu, Saipullah didampingi Plh. Sekdakab Madina Ahmad Duroni Nasution, sejumlah kepala OPD, perwira penghubung Kodim 0212/Tapanuli Selatan, dan kepala Bagian Logistik Polres Madina, dan Ketua Yayasan Sahabat Peduli Sejahtera Fahrizal Efendi Nasution, lembaga penyedia layanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sekolah tersebut.
“Proses pembagian makanan berjalan baik. Komposisinya juga lengkap, ada nasi, sayur, buah, protein dari telur dan tahu. Ini sudah cukup untuk kebutuhan gizi siswa,” ujar Saipullah, dirilis antaranews.com.
Saipullah menjelaskan, hingga saat ini baru ada empat SPPG di Kabupaten Madina. Itu pun seluruhnya dikelola pihak swasta. Dai menilai jumlah itu masih jauh dari cukup untuk mencakup sekitar 160 ribu siswa yang ada di Madina.
“Pekan lalu kita juga diundang ke Palembang untuk membahas pengembangan SPPG, khususnya di daerah-daerah terpencil,” tambahnya.
Pemkab Madina, kata Saipullah, berencana memetakan potensi bahan pangan lokal untuk mendukung keberlanjutan program MBG. Koordinasi akan dilakukan lintas instansi seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
“Nanti akan kita petakan, kecamatan mana yang bisa jadi penyedia sayur, ikan, daging, atau telur. Harapan kita, seluruh bahan baku untuk dapur bergizi ini berasal dari dalam daerah,” katanya.
Menurut dia, optimalisasi bahan pangan lokal tidak hanya mendukung keberlanjutan program MBG, tetapi juga memberi dampak positif terhadap ekonomi daerah dan pengendalian inflasi.
“Kalau bisa kita penuhi dari dalam, maka inflasi bisa ditekan, ekonomi masyarakat bergerak, lapangan kerja tercipta, dan stabilitas harga bisa dijaga,” katanya.
Sementara Ketua Yayasan Sahabat Peduli Sejahtera Fahrizal Efendi Nasution menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Madina atas dukungan terhadap keberadaan SPPG mereka.
Dia menyebut program MBG kali ini merupakan pembagian kedua setelah sebelumnya sempat dilakukan, tetapi tanpa kehadiran bupati karena agenda dinas luar.
“SPPG kami menampung kuota sekitar 4.000 penerima manfaat. Jangkauannya maksimal enam kilometer dari titik koordinat dapur,” jelas Fahrizal, yang juga mantan anggota DPRD Sumut.
Dia menegaskan, pihaknya berkomitmen memenuhi seluruh standar nasional yang ditetapkan pemerintah pusat, mulai dari kualitas bahan baku, penyajian makanan, kebersihan dapur, hingga penggunaan juru masak profesional dari luar daerah.
Reporter: Sir
Discussion about this post