Tapsel, StartNews – Bendungan Aek Mandurana di Saba Julu, Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), dilaporkan rusak berat pascabanjir bandang yang terjadi pekan lalu. Kerusakan ini mengancam musim tanam padi bagi ratusan petani di wilayah tersebut.
Sekretaris Forum Petani Sipirok Herman Hatimbulan Harahap mengatakan bagian bendungan yang berlokasi di Kelurahan Baringin telah jebol. Selain itu, saluran irigasi utama tertimbun material longsor sepanjang 70 meter dengan endapan lumpur setebal lebih dari 50 sentimeter. Akibatanya, air tidak dapat mengalir ke area persawahan.
Herman menegaskan penanganan kerusakan ini harus segera dilakukan. “Bulan ini kita sudah memasuki musim tanam padi. Petani sangat khawatir keterlambatan perbaikan akan menyebabkan gagal tanam pada musim ini,” ujarnya, dilansir antaranews.com, Minggu (7/12/2025).
Meskipun masyarakat setempat telah berupaya melakukan gotong-royong untuk membersihkan saluran, pekerjaan tidak dapat dilanjutkan secara optimal karena tingkat kerusakannya dinilai terlalu parah untuk ditangani secara mandiri.
Forum Petani Sipirok mendesak adanya perhatian dan bantuan darurat dari dinas terkait, khususnya Dinas PUPR dan Dinas Pertanian Tapsel. Kerusakan bendungan yang berada di dekat Hotel Torsibohi ini merupakan sumber pengairan utama bagi petani di kawasan tersebut.
Diperkirakan, areal persawahan yang terdampak mencapai 60 hingga 100 hektare, mencakup wilayah dari belakang Hotel Torsibohi hingga Lingkungan Sumuran, Hutaraja, dan hilirnya di Saba Bolak, Kelurahan Baringin.
“Besok warga berencana kembali melakukan gotong-royong guna membuka akses aliran air sembari berharap bantuan teknis dari pemerintah segera turun,” tambah Herman.
Petani masih menanti respons cepat dari pihak berwewenang agar proses tanam padi tidak terhambat lebih lama.
Reporter: Ant/Sir





Discussion about this post