Panyabungan, StartNews – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Mandailing Natal (Madina) telah mengganggu akses transportasi para siswa. Bahkan, sebagian siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Madina terpaksa berjalan kaki hingga berkilo-kilometer saat pulang sekolah.
Kepala MAN 1 Madina Hj. Salbiah mengatakan meski kehadiran siswa tetap penuh, kesulitan muncul ketika jam pulang.
“Semua siswa hadir, namun kesulitan yang mereka hadapi adalah saat pulang, karena angkutan umum yang biasa mereka gunakan tidak beroperasi akibat kelangkaan BBM,” ujar Hj. Salbiah.

Akibat ketiadaan angkutan umum ini, siswa yang tinggal di dalam kota Panyabungan terpaksa berjalan kaki hingga sejauh 6 kilometer. Bahkan, ada siswa yang harus berjalan kaki dari Panyabungan menuju Kecamatan Bukitmalintang.
Dalam pelaksanaan hari kedua ujian semester ganjil, sebagian siswa terlihat sudah beralih menggunakan sepeda angin. Sebagian lainnya diantar-jemput oleh orangtua.
Salbiah memberikan dispensasi khusus bagi siswa yang terdampak. Siswa yang terlambat masuk kelas untuk ujian tidak akan diproses lebih lanjut agar waktu ujiannya tidak terhambat. Bagi siswa yang tidak hadir, mereka diizinkan mengikuti ujian susulan.
“Kami prihatin dengan kondisi bencana dan kini kelangkaan BBM yang sangat berdampak, khususnya bagi siswa kami yang terlambat atau tidak masuk sekolah karena tidak ada angkutan,” tambahnya.
Mengingat kondisi BBM yang langka, Salbiah juga menyampaikan imbauan kepada para siswa.
“Kami meminta kepada siswa agar tidak bepergian menggunakan kendaraan jika tidak penting. Gunakanlah BBM yang ada untuk keperluan yang mendesak atau urgen saja,” tuturnya seraya berharap kondisi di Madina segera kembali normal.
Reporter: Agus Hasibusn





Discussion about this post